3. Kontaminasi Logam Berat
Matcha yang berasal dari daerah tercemar, terutama dari tanah yang mengandung timbal atau logam berat lainnya, berisiko membawa kontaminan. Karena matcha dikonsumsi utuh (bukan diseduh lalu dibuang daunnya), logam berat ini dapat terakumulasi dalam tubuh. Paparan timbal jangka panjang dapat menyebabkan keracunan, dengan gejala seperti mual, sakit kepala, hingga kerusakan organ seperti ginjal dan otak, yang dalam kasus parah dapat berakibat fatal.
4. Gangguan Pencernaan dan Elektrolit
Konsumsi matcha berlebihan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan sindrom iritasi usus besar (IBS) karena kandungan tanin yang tinggi. Tanin dapat mengiritasi lambung, terutama jika matcha diminum saat perut kosong. Selain itu, efek diuretik kafein dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup, yang pada gilirannya dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh.
Kasus Viral: Overdosis Matcha hingga Masuk UGD
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan laporan seseorang yang masuk UGD karena overdosis matcha. Menurut postingan di X, kasus ini menarik perhatian karena korban mengonsumsi matcha dalam jumlah besar setiap hari, mengira itu lebih sehat daripada kopi. Namun, kelebihan kafein dan EGCG diduga menjadi penyebab utama. Ada juga laporan yang menyebutkan seseorang meninggal akibat overdosis matcha, meskipun informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi dan perlu diteliti lebih lanjut. Kasus-kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan minuman yang dianggap sehat pun bisa berbahaya jika dikonsumsi tanpa batas.
Batas Aman Konsumsi Matcha
Para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi matcha hingga 1-2 cangkir per hari (sekitar 1-2 gram bubuk matcha). Ini setara dengan asupan kafein sekitar 70-140 mg dan EGCG yang masih aman bagi tubuh. Beberapa tips untuk konsumsi matcha yang aman:
- Hindari minum matcha saat perut kosong untuk mencegah iritasi lambung.
- Pilih matcha berkualitas tinggi, idealnya organik dan berasal dari Jepang, untuk mengurangi risiko kontaminasi logam berat.
- Jangan konsumsi matcha terlalu dekat dengan waktu tidur karena kafein dapat mengganggu pola tidur.
- Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau memiliki kondisi medis tertentu (seperti gangguan hati atau hipertensi), konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi matcha.
Kesimpulan
Meskipun matcha kaya manfaat, seperti meningkatkan fokus, mendukung kesehatan jantung, dan melawan radikal bebas, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan keracunan, dengan efek samping mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan hati.
Dalam kasus ekstrem, overdosis kafein atau toksisitas EGCG berpotensi memicu komplikasi serius yang mengancam nyawa. Oleh karena itu, bijaklah dalam menikmati matcha—sehat itu penting, tapi segala yang berlebihan pasti tidak baik. Tetap konsumsi dalam batas wajar dan perhatikan sinyal tubuh Anda!