TERASJABAR.ID – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal Zulhijjah 1446 Hijriah, yang menjadi penentu waktu Hari Raya Idul Adha 2025. Sidang ini dijadwalkan berlangsung pada hari ini, Selasa, 27 Mei 2025, di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa sidang ini merupakan bagian dari tradisi penetapan awal bulan Hijriah yang dilakukan pemerintah untuk memastikan keseragaman waktu ibadah umat Islam di Indonesia.
“Sidang Isbat akan digelar di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, mulai pukul 16.00 WIB,” ujar Arsad Hidayat dalam keterangannya pada 26 Mei 2025.
Sidang Isbat akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta organisasi kemasyarakatan Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Proses ini menggabungkan dua metode utama, yaitu hisab (perhitungan astronomis) dan rukyat (pemantauan hilal), untuk memastikan keputusan yang diambil sesuai dengan syariat Islam dan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Berdasarkan perhitungan awal Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada 27 Mei 2025 saat matahari terbenam diperkirakan sudah berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia, dengan ketinggian antara 0° 44,15’ hingga 3° 12,29’ dan sudut elongasi antara 5° 50,64’ hingga 7° 6,27’.
“Kondisi ini telah memenuhi kriteria MABIMS, yang mensyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat,” jelas Arsad. Namun, keputusan final tetap akan ditentukan melalui sidang yang juga mempertimbangkan hasil pemantauan hilal di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia.
Sidang Isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal pada pukul 16.00 WIB, dilanjutkan dengan sidang tertutup sekitar pukul 18.00 WIB, dan diakhiri dengan pengumuman resmi oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar melalui konferensi pers pada pukul 19.00 WIB. Masyarakat dapat menyaksikan jalannya sidang secara langsung melalui kanal YouTube Bimas Islam TV.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan 1 Zulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga Idul Adha diperkirakan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab wujudul hilal. Jika hasil Sidang Isbat Kemenag sejalan dengan perhitungan Muhammadiyah, maka perayaan Idul Adha 2025 berpotensi dilaksanakan serentak oleh umat Islam di Indonesia.
Penetapan awal Zulhijjah ini sangat penting karena menentukan jadwal pelaksanaan ibadah haji, puasa sunnah seperti puasa Arafah pada 9 Zulhijjah, serta Hari Raya Idul Adha pada 10 Zulhijjah, yang identik dengan penyembelihan hewan kurban. Dengan adanya Sidang Isbat, diharapkan umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan ibadah secara bersama-sama, memperkuat kebersamaan dan harmoni dalam beragama.