TERASJABAR.ID – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan produktivitas tenaga kerja tak lagi dapat dipandang semata-mata sebagai hasil dari keterampilan dan teknologi.
Saat ini, produktivitas sangat ditentukan oleh tingkat kesejahteraan dan rasa aman pekerja.
“Saat itu-lah peran dari jaminan sosial tenaga kerja dan penyediaan fasilitas kesejahteraan pekerja menjadi sangat strategis, ” kata Yassierli, dikutip laman Kemnaker.
Ia menyampaikan hal itu saat membuka Sosialisasi Peningkatan Cakupan Kepesertaan Program Jamsosnaker dan Fasilitasi Kesejahteraan Pekerja di SMK Mitra Industri, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Menaker menjelaskan bahwa iuran jaminan sosial dan penyediaan fasilitas kesejahteraan pekerja sebaiknya tak hanya dilihat sebagai beban biaya (cost). Tetapi sebagai investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia yang produktif.
“Pekerja yang merasa terlindungi akan bekerja dengan lebih tenang, fokus, dan bersemangat, sehingga produktivitas meningkat dan pada akhirnya memberikan manfaat nyata bagi keberlangsungan usaha dan pertumbuhan ekonomi, ” katanya.
Jaminan sosial tenaga kerja dan penyediaan fasilitas kesejahteraan merupakan bagian dari kemitraan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha—sebagai mitra dalam proses produksi sekaligus mitra dalam menikmati hasil usaha.
“Hubungan industrial yang harmonis, adil, dan berkeadilan akan menjadi fondasi bagi stabilitas dunia usaha dan ketenagakerjaan,” ujar Yassierli.

















