TERASJABAR.ID – Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, mengingatkan kembali pentingnya kinerja aparatur tidak hanya terukur dari rutinitas administrasi, namun tetap menjaga semangat kebersamaan, integritas dan rasa syukur sebagai insan abdi negara.
Hal itu ditegaskan Bupati saat memimpin Apel Pagi di Halaman Kantor Setda Jl. Ir. Soekarno komplek Kuningan Islamic Center, Senin 4 Agustus 2025.
Apel pagi ditandai Penandatanganan Kontrak Kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Semester II Tahun 2025, penyerahan sertifikat kegiatan retreat, serta penghargaan kepada Drs. Yudi Nugraha, M.Pd. atas prestasinya meraih nilai tertinggi dalam Penilaian Kinerja Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tingkat Provinsi Jawa Barat Semester II Tahun 2024.
“Kita semua ini adalah orang-orang pilihan dari satu juta lebih masyarakat Kuningan. Maka, syukurilah apa yang telah diraih, dan jaga amanah jabatan yang diberikan,” tegasnya.
Bupati Dian RY menegaskan, penandatanganan kontrak kinerja kali ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan evaluatif dan penguatan komitmen aparatur yang telah dimulai sejak minggu lalu.
“Penandatanganan kontrak kinerja ini merupakan rangkaian dari kegiatan yang telah kita laksanakan minggu kemarin, mulai dari paparan masing-masing kepala SKPD dilanjut dengan retreat. Intinya, saya ingin mereka bekerja itu terukur, ada target-target kinerja yang harus diselesaikan dengan parameter yang jelas, dan tentunya ini relevan dengan visi misi serta RPJMD yang telah kita tetapkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk menilai efektivitas pelaksanaan program, kedepan ada mekanisme evaluasi berkala. “Sekarang ada perbedaan, saya evaluasi per 6 bulan untuk melihat sejauh mana program-program yang telah mereka laksanakan berkorelasi langsung dengan parameter yang ditetapkan. Kalau misalnya tercapai, ya kita apresiasi. Kalau tidak tercapai atau tidak jelas, ya kita nanti akan berpikir lain,” tegas Bupati.
Bupati juga mengapresiasi atas partisipasi aktif para pejabat eselon II dan kepala bagian dalam kegiatan retreat selama 3 hari 2 malam di Bagarurung, yang dinilai berhasil meningkatkan soliditas dan semangat kepemimpinan.
Retreat, menurutnya, bukan sekadar rehat, tapi sebagai sarana penyegaran semangat kolektif, kembali ke titik nol, dan memperdalam makna kepemimpinan sebagai amanah.***