Program Sekolah Rakyat ini merupakan inisiatif pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk biaya pendidikan, asrama, dan kebutuhan sehari-hari yang seluruhnya ditanggung negara. Langkah ini diambil karena Budiono dan Siti tidak sanggup menyekolahkan anak-anak mereka akibat keterbatasan ekonomi.
Pada kunjungannya ke rumah keluarga Budiono di Mandaranrejo pada Rabu, 14 Mei 2025, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, bertemu langsung dengan Ahmad Ardiansyah, anak berusia 12 tahun yang baru lulus SD. Gus Ipul memastikan bahwa Ahmad akan menjadi salah satu calon siswa Sekolah Rakyat, yang akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru.
Sekolah Rakyat yang akan diikuti Ahmad merupakan bagian dari 53 lokasi yang telah disiapkan pemerintah untuk beroperasi pada Juli 2025, termasuk di wilayah Jawa Timur.
Program ini menggunakan sistem asrama, dengan kapasitas setiap sekolah sekitar 1.000 siswa, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Selain pendidikan formal, sekolah ini juga akan memberikan pendidikan budi pekerti dan agama, dengan harapan lulusannya dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga dan masyarakat.
Kisah ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi keluarga-keluarga kurang mampu di Indonesia, di mana akses terhadap penghidupan yang layak masih menjadi perjuangan berat.
Kehidupan keluarga Budiono menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya perhatian dan bantuan untuk mereka yang membutuhkan. Dengan adanya program Sekolah Rakyat, harapan baru terbuka bagi anak-anak seperti Ahmad untuk meraih masa depan yang lebih baik. Bagaimana menurutmu tentang kisah ini?