Sebagai tindak lanjut, Disdik juga menyarankan agar pihak sekolah berkoordinasi dengan yayasan untuk memanfaatkan bangunan terdekat atau sistem pembelajaran alternatif seperti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) agar kegiatan belajar tetap berjalan.
Sampai pukul 18.30 WIB di RSUD Bandung Kiwari, para korban telah bersiap untuk pulang dan menjalani rawat jalan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Pasundan 1 dan 2, Sukmana, menyampaikan bahwa pihaknya segera menyesuaikan jadwal dan lokasi belajar siswa agar tetap aman.
“Untuk sementara, ruang yang sedang direhabilitasi tidak akan kami gunakan. Siswa kelas 7 akan kami alihkan ke sistem PJJ atau pembelajaran BDS,” ungkapnya.
Ia menambahkan, meski bagian bawah bangunan tidak terdampak, pihak sekolah memilih untuk mengosongkan area tersebut sebagai langkah antisipasi.
“Mulai besok, area itu akan dikosongkan sepenuhnya hingga ada hasil evaluasi dari pihak terkait,” ujarnya.
Sukmana juga mengonfirmasi bahwa sekolah telah mengikuti arahan Disdik terkait penataan kegiatan belajar serta rencana pengajuan bantuan rehabilitasi cepat untuk tahun 2026.
“Bantuan tahun ini memang sudah berjalan, namun kami juga sedang mengajukan tambahan untuk percepatan rehabilitasi di tahun depan,” jelasnya.
Ia menutup dengan kabar baik, bahwa kondisi para siswa korban kini semakin membaik.
“Alhamdulillah, para siswa sudah pulang ke rumah masing-masing dan hanya menjalani rawat jalan sesuai anjuran dokter,” katanya.***
 








 
 







