Dalam diskusi, Alvin membenarkan bahwa informasi mengenai Korea Utara di Indonesia didominasi oleh pemberitaan media Barat yang sedikit banyak sejalan dengan kepentingan rezim di negara-negara Barat yang memandang Korea Utara sebelah mata.
Karenanya, Alvin mengajak masyarakat ekstra hati-hati dalam mencerna informasi sehingga tidak terbawa propaganda Barat.
Dia juga mengatakan, ketiadaan tim liputan Indonesia di Korea Utara mempersulit masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang benar mengenai negara itu.
Sementara Teuku Rezasyah menjelaskan sikap kemandirian Korea Utara yang didasarkan pada ideologi Juche yang menekankan kemandirian.
“Korea Utara adalah negara yang sering disalahartikan banyak negara di dunia. Keadaan ini tidak baik bagi hubungan antar-bangsa yang berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghargai,” ujarnya.
Dalam kenyataannya, sambung Teuku Rezasyah, Korea Utara berhasil menjalankan kebijakan pembangunan berbasis kemasyarakatan dan menjaga lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Teuku Rezasyah juga mempresentasikan perkembangan Korea Utara yang direkamnya dalam kunjungan tahun lalu. ***