Terkait keterlibatan Wamen Kemenaker sumber Teras Jabar menyebutkan bahwa dugaan Immanuel awalnya terekam melakukan hubungan telepon dengan koordinator pemohon sertifikat K3. Dalam telepon itu disebut sebut akan mengantar beberapa ekor ayam. Ayam disini berarti sejumlah uang.
Kasus ini menambah panjangg praktek korupsi yang terjadi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. KPK sendiri sebenarnya masih dalam proses penyidikan terhadap kasus korupsi berupa pemerasan pada proses pengajuan izin tenaga kerja asing (TKA).
Dalam kasus ini, KPK telah menangkap dan menahan delapan pegawai dan mantan pegawai Kemnaker yang memaksa pemohon izin rencana penggunakan tenaga kerja asing (RPTKA) untuk membayar sejumlah uang.
Sekitar 85 pegawai Kemnaker; hingga termasuk staf khusus mantan menteri ketenagakerjaan menerima aliran dana sesat tersebut.
Berdasarkan catatan, ini merupakan OTT kelima sepanjang 2025. OTT pertama tahun ini dilakukan saat penyidik menangkap proses penyuapan dan gratifikasi kasus dugaan korupsi pada empat proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sumatra Utara.
Kemudian OTT kedua adalah kasus dugaan korupsi pada dua proyek pembangunan jalan di Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Sumatra Utara.
Pekan lalu, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis terkena OTT terkait pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara. OTT keempat adalah terhadap direksi dari PT Eksploitasi dan Industri Hutan V atau PT Inhutani V. ***