Terjangan banjir yang terus berulang di dua pekan terakhir, terutama dua hari terakhir ini kondisinya sempat surut. Namun air kembali menggenangi jalan dan permukiman seiring hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Bandung Raya, sehingga membuat aliran anak Sungai Citarum dan anak-anak sungainya kembali meluap.
“Terjangan banjir sudah beberapa hari, kemarin surut sekarang naik lagi. Berharap ada sumbangan ke sini karena ini mengganggu aktivitas warga. Jujur, saya tak bisa berjualan,” tutur Suryani (45), seorang pedagang kecil.
Suryani mengaku banjir di wilayahnya sering terjadi di kala musim penghujan dan berulang-ulang. Bahkan banjir pun merendam rumahnya dan permukiman warga yang ada di Kampung Kaum dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih.
“Saya dan warga lainnya berharap jalan ditinggikan agar tak banjir terus gegara Sungai Citarum meluap,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi Kadaluratan BPBD Kabupaten Bandung, Asep Mahmud ketika dikonfirmasi membenarkan terjangan banjir yang melanda kawasan Dayeuhkolot, terutama Jalan Raya Dayeuhkot dan pemukiman warga.
“Personel BPBD telah di lokasi banjir melakukan penanganan dan asesment. Banjir karena Sungai Citarum kembali meluap,” ujar Asep.
Terjangan banjir yang kerap melanda kawasan Dayeuhkolot di musim penghujan usai sungai Citarum meluap, tak hanya merendam jalan raya, permukiman warga yang ada di dua kampung di Desa Dayeuhkolot yakni, Kampung Kaum dan Bojongasih pun ikut terendam dengan ketinggian air rata-rata 40-60 sentimeter.
Banjir diprediksi akan terus terjadi karena intensitas hujan hingga saat ini masih tinggi mengguyur kawasan Bandung Raya dan sekitarnya.***















