TERASJABAR.ID – Macan Tutul yang terdampar di Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kuningan, akhirnya berhasil dievakuasi oleh Tim gabungan.
Selanjutnya Macan Tutul itu dibawa ke Penangkaran Konservasi Zoo Lembang Kabupaten Bandung, yang merupakan lembaga mitra Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Hal itu disampaikan Kepala BKSDA Provinsi Jawa Barat Wilayah Cirebon Slamet Priambada, kepada awak media Rabu 27 Agustus 2025.
Seperti dikabarkan, Selasa pukul 09.00 WIB, warga Desa Kutamandarakan digegerkan oleh seekor macan tutul yang tiba-tiba masuk ke ruangan bekas Balai Desa setempat. Hewan liar itu saat ditemukan berada di salah satu ruangan lama hingga membuat warga panik dan dihantui ketakutan.
Macan tutul berjenis kelamin jantan tersebut berasal dari Bukit Barisan dan diperkirakan berusia sekitar 3 tahun.
Diharapkan selama berada di penangkaran, kondisi kesehatannya dapat dipulihkan. Rencananya sekitar satu bulan di penangkaran kemudian akan dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar mengatakan, beberapa minggu terakhir ini masyarakat Kuningan sempat diresahkan oleh kasus kematian ternak domba di Desa Tundagan Kecamatan Hantara, yang diduga akibat serangan macan tutul. Bahkan, laporan terbaru puluhan ternak mati diserang ‘Ajag’, anjing liar di Kecamatan Japara.
Berdasarkan update data sementara, tercatat sekitar 106 ekor kambing dan domba jadi korban keganasan Macan Tutul dan Anjing liar. Peternak yang terdampak sudah diberikan stimulan dari pemerintah daerah melalui BPBD.
Bupati menghimbau masyarakat agar menjaga kelestarian hutan dan tidak merusak habitat satwa liar. Menurutnya, rantai makanan yang terganggu di hutan membuat hewan predator turun ke pemukiman untuk mencari makan.