“Ini jadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai hutan dan rantai makanan di dalamnya terganggu. Kita akan segera melakukan focus group discussion dengan pemerhati lingkungan untuk mengambil langkah lebih lanjut,” pungkasnya.
Kronologis terdampaknya macan tutul tersebut, menurut Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma, pertama kali terlihat oleh seorang pekerja bangunan yang hendak mengambil perkakas. Ia sangat kaget dan langsung lari, memberi tahu warga lainnya.
“Macan tutul itu berwarna kuning dengan corak hitam. Awalnya ditemukan Senin malam, lalu pagi harinya terlihat lagi oleh pekerja bangunan. Karena ruangan lama bekas Balai Desa, macan akhirnya terjebak di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Tim gabungan BPBD, Kepolisian, TNI, UPT Damkar dan warga segera mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan.
Akhirnya Macan tutul itu berhasil di evakuasi setelah macan itu dilumpuhkan dengan obat bius, yang disiapkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat dari Bandung.***