Menurutnya, pihaknya telah menghadap pemerintah Kabupaten Kuningan untuk bekerjasama dalam mencari solusi permasalahan ini karena semua pihak harus terlibat untuk menyelesaikannya.
“Dalam waktu dekat pihak BKSDA Jawa Barat akan melakukan kegiatan sosialisasi dan penyadartahuan terkait penanggulangan konflik macan tutul di Desa Tundagan, dilanjutkan aksi bantuan pembuatan pagar kawat berduri.
Dalam kegiatan tersebut BKSDA Jabar berharap bisa melakukan bersama sama pihak terkait khususnya dari Pemkab kuningan,” ujar Selamet.
Sementara itu, Sekertaris Desa Andriana menjelaskan, pihak desa sudah berkirim surat dua kali ke BKSDA wilayah 3 Ciamis melalui Resort Cirebon. Surat tertulis itu mengajukan permohonan penanganan Macan Tutul. Namun belum ada perhatian.
Andriana berharap, kejadian tersebut mendapat perhatian langsung dari pemerintah daerah dan BKSDA untuk melakukan penanggulangan nyata terhadap masalah tersebut.
“Hewan buas ini sudah memasuki permukiman dan masyarakat resah, takut, sehingga menjadi lebih emosional, takutnya nanti warga di luar kendali. Sementara pemerintah desa sudah 2 kali melakukan permohonan tertulis untuk relokasi macan tutul ini,” ujarnya.***