TERASJABAR.ID – Meski tetap merugi £33 juta, Manchester United membukukan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah klub sebesar £666,5 juta pada tahun fiskal yang berakhir Juni 2025.
Angka ini naik 0,7% atau sekitar £4,7 juta dari tahun sebelumnya (£661,8 juta), meskipun United absen dari Liga Champions.
Kerugian tersebut sebagian besar disebabkan oleh biaya luar biasa senilai £36,6 juta yang dialokasikan untuk “rencana transformasi,” termasuk kompensasi pemecatan Erik ten Hag beserta stafnya, serta pembayaran pesangon kepada sekitar 150-200 karyawan yang terdampak PHK.
Meski begitu, angka kerugian ini jauh lebih kecil dibandingkan £113,2 juta pada tahun sebelumnya.
CEO United, Omar Berrada, menyebut capaian ini sebagai bukti ketangguhan klub.
BACA JUGA: Jalan Terjal Inter Miami Menuju Piala MLS, Messi Jadi Penentu
Ia menekankan bahwa efisiensi biaya yang dijalankan akan membuka peluang peningkatan kinerja finansial dan mendukung target utama; kejayaan di atas lapangan.
Menurutnya, United kini memiliki organisasi yang lebih ramping pasca restrukturisasi, dengan fondasi kuat untuk mencapai tujuan olahraga maupun komersial.
Secara operasional, pendapatan siaran turun drastis sebesar £48,9 juta menjadi £172,9 juta, terutama karena tim putra hanya bermain di Liga Europa. Namun, klub masih mencatat rekor pendapatan komersial sebesar £333,3 juta dan rekor pendapatan hari pertandingan £160,3 juta.
United juga memperkirakan total pendapatan untuk musim berikutnya akan berada di kisaran £640–£660 juta, meskipun mereka tidak berpartisipasi di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak 2014–15.
Sementara itu, utang pokok klub tercatat $650 juta, turun nilainya dari £511 juta menjadi £471,9 juta karena pengaruh kurs mata uang.-***