Dalam dunia yang penuh cermin, manusia sejati adalah mereka yang masih mampu menatap dirinya sendiri tanpa kehilangan arah.
Karena pada akhirnya, media sosial tidak sedang menilai kita ia hanya memantulkan siapa kita sebenarnya.
Layar akan mati, akun bisa hilang, algoritma akan berubah. Tapi pantulan diri yang kita tinggalkan akan tetap hidup dalam jejak digital dan hati manusia lain.
Maka berhentilah sejenak sebelum mengetik: apakah ini pantulan kebaikan, atau hanya bayangan dari ego kita sendiri?.
Media sosial hanyalah cermin. Yang kita lihat di sana bukan dunia tapi diri kita.
Dan tugas kita bukan memperindah pantulan, tapi membersihkan hati yang memantul di dalamnya.***



















