Bupati mengangkat kisah-kisah inspiratif dari peserta yang menyentuh hatinya. Salah satunya adalah Pak Undang, yang dilantik di usia 57 tahun. Ada pula Ibu Wanti, yang telah mengabdi sebagai tenaga pengajar selama 23 tahun. Cerita mereka menggambarkan betapa panjang dan berliku jalan menuju pengakuan yang layak.
“Ini bukan cerita main-main. Ini tentang peluh yang tertumpah, doa-doa dalam malam yang sunyi, dan pengorbanan yang tidak selalu terlihat. Tapi hari ini, semuanya terbayar,” ujar Bupati dengan nada penuh empati dan penghargaan.
Namun di tengah suasana bahagia, Bupati tak segan mengingatkan bahwa loyalitas bukan hanya tentang menjalankan tugas, tapi juga menjaga sikap dan marwah lembaga.
Ia menyampaikan bahwa hak-hak aparatur telah diberikan dengan layak, namun komitmen dan integritas adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar.
“Saya tidak akan ragu menindak siapa pun yang mencoreng nama baik Pemerintah Kabupaten Kuningan. ASN harus menjadi teladan,” tandasnya. Seruan ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang lupa akan tanggung jawab sebagai abdi negara.
Bupati mengajak seluruh aparatur yang baru dilantik, untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Ia menekankan pentingnya membangun profesionalisme dengan tiga fondasi utama, yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude).***
Editor: van