terasjabar.id
Selasa, 23 Desember 2025
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
No Result
View All Result
terasjabar.id
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
Selasa, 23 Desember 2025
No Result
View All Result
terasjabar.id
No Result
View All Result
Home Daerah

Merindu Pembangunan yang Mampu Membaca Arah air, Paham Karakter Tanah dan Menghormati Peran Gunung

Wawan Hermawan by Wawan Hermawan
23 Des 2025 10:18
in Daerah
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Merindu Pembangunan yang Mampu Membaca Arah air, Paham Karakter Tanah dan Menghormati Peran Gunung

Kita jaga kelestarian Gunung Ciremai 3.078 mdpl

TERASJABAR.ID – Lereng Gunung Ciremai merupakan kawasan ekologis strategis bagi wilayah Kab. Kuningan dan sekitarnya. Kawasan ini berfungsi sebagai daerah tangkapan air utama, penyangga kehidupan pertanian, serta sumber mata air bagi permukiman di dataran bawah.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan update data selama satu dekade terakhir, kawasan seperti Palutungan, Pajambon, Sukamukti, dan Cisantana mengalami pertumbuhan pesat sebagai destinasi wisata alam. Namun, perkembangan tersebut berjalan dengan visi masing-masing, sering tanpa kerangka mitigasi hidrologi yang terpadu.

Hal itu disampaikan Yusup Oeblet pemilik Padepokan Bumi Seni Tarikolot (BST) di Desa Sukamukti, Kec. Jalaksana, Kab. Kuningan, terkait keberadaan kawasan wisata di lereng Gunung Ciremai, Selasa (23/12/2025)

“Secara geomorfologi, lereng Ciremai memiliki kemiringan curam, tanah vulkanik yang relatif labil, serta jaringan aliran air permukaan yang sensitif terhadap perubahan tutupan lahan. Dalam kondisi alami, hutan dan vegetasi lereng berperan penting menahan limpasan air hujan, memperlambat aliran permukaan, dan menjaga kestabilan tanah. Ketika kawasan ini berkembang menjadi zona wisata—dengan pembangunan jalan, parkiran, vila, cafe, dan wahana—fungsi alami tersebut perlahan tereduksi,” jelasnya.

Oeblet menyebutkan, di kawasan Palutungan dan Cisantana, alih fungsi lahan dan peningkatan bangunan permanen di daerah hulu berimplikasi langsung pada perubahan pola aliran air. Air hujan yang semestinya meresap ke dalam tanah kini lebih cepat mengalir di permukaan, meningkatkan risiko banjir lokal, erosi saluran, dan sedimentasi di wilayah hilir. Pajambon dan Sukamukti, yang berada dalam jalur aliran air yang sama, turut menerima dampak akumulatif dari perubahan tersebut, papar dia.

Mitigasi hidrologi di kawasan wisata lereng gunung seharusnya menjadi fondasi utama penataan wilayah. Pertama, diperlukan penetapan zonasi berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan. Zona hulu dan daerah resapan air harus dibatasi secara ketat dari pembangunan intensif. Aktivitas wisata di zona ini perlu diarahkan pada konsep ekowisata rendah dampak, dengan struktur non-permanen dan minim perubahan kontur tanah.

RELATED POSTS

Tahap Awal Tol Getaci Akan Bangun Ruas Gedebage-Tasik, Ini Kata Yod Mintaraga

Heri Hermawan: “Kota Bandung Harus Punya Acuan yang Jelas Terkait Pembangunan Kependudukan ke Depan”

Infrastruktur Kesehatan Mesti Ditingkatkan, Agar Warga Peroleh Layanan Premium dengan Harga Murah

Proses Pembangunan Masjid Besar Cileunyi Mandek Hampir 3 Tahun, Ini Kata Camat

RPJMD 2025-2029 Sebagai Pijakan Nyata Pembangunan, Bukan Sekadar Dokumen

“Kedua, setiap pembangunan kawasan wisata wajib mengintegrasikan sistem pengelolaan air hujan. Pembuatan drainase alami, sumur resapan, kolam retensi, dan terasering yang sesuai kontur lereng menjadi keharusan, bukan pilihan. Tanpa pendekatan ini, air akan terus menjadi ancaman, bukan sumber kehidupan,” tuturnya.

Ketiga, penataan kawasan harus melampaui batas administratif desa. Sistem hidrologi tidak mengenal batas wilayah pemerintahan. Oleh karena itu, perencanaan Palutungan, Pajambon, Sukamukti, dan Cisantana perlu disatukan dalam satu kerangka pengelolaan kawasan lereng Ciremai yang terpadu. Koordinasi lintas desa dan lintas sektor menjadi kunci untuk mencegah kebijakan yang saling bertabrakan.

Kasus-kasus genangan, longsor kecil, rusaknya saluran air, hingga berkurangnya debit mata air yang mulai dirasakan masyarakat setempat seharusnya dibaca sebagai sinyal peringatan dini. “Ini bukan sekadar persoalan teknis, melainkan persoalan keberlanjutan hidup dan keselamatan bersama. Kawasan wisata yang tumbuh tanpa kendali hidrologi berpotensi mewariskan risiko bencana bagi generasi berikutnya,” tegas Oeblet.

Penataan kawasan wisata lereng Gunung Ciremai, lanjutnya, harus berpijak pada pemahaman alam, bukan sekadar pada logika pasar wisata. Pembangunan yang bijak adalah pembangunan yang mampu membaca arah air, memahami karakter tanah, dan menghormati peran gunung sebagai penyangga kehidupan. Dengan demikian, Palutungan, Pajambon, Sukamukti, dan Cisantana dapat berkembang sebagai kawasan wisata yang aman, lestari, dan berkeadilan ekologis.*

Tags: Membaca Arah AirMerinduPembangunan
ShareTweetSend

Related Posts

Tahap Awal Tol Getaci Akan Bangun Ruas Gedebage-Tasik, Ini Kata Yod Mintaraga
Berita Utama

Tahap Awal Tol Getaci Akan Bangun Ruas Gedebage-Tasik, Ini Kata Yod Mintaraga

19 Nov 2025 08:07
Heri Hermawan: “Kota Bandung Harus Punya Acuan yang Jelas Terkait Pembangunan Kependudukan ke Depan”
Berita Utama

Heri Hermawan: “Kota Bandung Harus Punya Acuan yang Jelas Terkait Pembangunan Kependudukan ke Depan”

15 Nov 2025 07:20
Infrastruktur Kesehatan Mesti Ditingkatkan, Agar Warga Peroleh Layanan Premium dengan Harga Murah
Wakil Rakyat

Infrastruktur Kesehatan Mesti Ditingkatkan, Agar Warga Peroleh Layanan Premium dengan Harga Murah

14 Nov 2025 07:55
Proses Pembangunan Masjid Besar Cileunyi Mandek Hampir 3 Tahun, Ini Kata Camat
Bandung Raya

Proses Pembangunan Masjid Besar Cileunyi Mandek Hampir 3 Tahun, Ini Kata Camat

7 Agu 2025 08:52
RPJMD 2025-2029 Sebagai Pijakan Nyata Pembangunan, Bukan Sekadar Dokumen
Bandung Raya

RPJMD 2025-2029 Sebagai Pijakan Nyata Pembangunan, Bukan Sekadar Dokumen

8 Jul 2025 21:02
Next Post
Simpati atau Empati? Ini Cara Menggunakannya Secara Seimbang

Simpati atau Empati? Ini Cara Menggunakannya Secara Seimbang

Kemenkes Revitalisasi 800 Puskesmas di 3 Provinsi Terdampak Bencana

Kemenkes Revitalisasi 800 Puskesmas di 3 Provinsi Terdampak Bencana

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Duuuhhhh… Anggaran Belum Cair, Satu Dapur SPPG Program MBG di Cileunyi Berhenti Beroperasi

Duuuhhhh… Anggaran Belum Cair, Satu Dapur SPPG Program MBG di Cileunyi Berhenti Beroperasi

22 Des 2025 14:29
Terlantar di Kamboja, Rizki Cileunyi Akhirnya Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air, Berikut Kronologinya

Terlantar di Kamboja, Rizki Cileunyi Akhirnya Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air, Berikut Kronologinya

21 Des 2025 05:55
Pasutri Korban TPPO Berhasil Dijemput Bareskrim Polri dari Kamboja

Pasutri Korban TPPO Berhasil Dijemput Bareskrim Polri dari Kamboja

17 Des 2025 15:51
Waduh, Pejabat Pemkot Bandung yang Diangkat dari Jual Beli Jabatan Bisa Dibatalkan, Disdik, Dishub dan PUPR Disorot

Waduh, Pejabat Pemkot Bandung yang Diangkat dari Jual Beli Jabatan Bisa Dibatalkan, Disdik, Dishub dan PUPR Disorot

13 Des 2025 06:23
Sains dan Teknologi Harus Menjawab Persoalan Nyata Masyarakat, Mendiktisaintek Ungkap Hal Ini

Sains dan Teknologi Harus Menjawab Persoalan Nyata Masyarakat, Mendiktisaintek Ungkap Hal Ini

0
Dari Musyawarah Ibu Bangsa, DPR Didorong Perkuat Agenda Perempuan

Dari Musyawarah Ibu Bangsa, DPR Didorong Perkuat Agenda Perempuan

0
SPPG Nakal Direkomendasikan ke BGN untuk Ditutup Permanen

SPPG Nakal Direkomendasikan ke BGN untuk Ditutup Permanen

0
Bupati Bandung Luncurkan Gerakan Tanami Halaman, Langkah Nyata Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Bupati Bandung Luncurkan Gerakan Tanami Halaman, Langkah Nyata Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

0
Sains dan Teknologi Harus Menjawab Persoalan Nyata Masyarakat, Mendiktisaintek Ungkap Hal Ini

Sains dan Teknologi Harus Menjawab Persoalan Nyata Masyarakat, Mendiktisaintek Ungkap Hal Ini

23 Des 2025 11:56
SPPG Nakal Direkomendasikan ke BGN untuk Ditutup Permanen

SPPG Nakal Direkomendasikan ke BGN untuk Ditutup Permanen

23 Des 2025 11:53
Dari Musyawarah Ibu Bangsa, DPR Didorong Perkuat Agenda Perempuan

Dari Musyawarah Ibu Bangsa, DPR Didorong Perkuat Agenda Perempuan

23 Des 2025 11:46
Bupati Bandung Luncurkan Gerakan Tanami Halaman, Langkah Nyata Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Bupati Bandung Luncurkan Gerakan Tanami Halaman, Langkah Nyata Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

23 Des 2025 11:37

Recent News

Sains dan Teknologi Harus Menjawab Persoalan Nyata Masyarakat, Mendiktisaintek Ungkap Hal Ini

Sains dan Teknologi Harus Menjawab Persoalan Nyata Masyarakat, Mendiktisaintek Ungkap Hal Ini

23 Des 2025 11:56
SPPG Nakal Direkomendasikan ke BGN untuk Ditutup Permanen

SPPG Nakal Direkomendasikan ke BGN untuk Ditutup Permanen

23 Des 2025 11:53
Dari Musyawarah Ibu Bangsa, DPR Didorong Perkuat Agenda Perempuan

Dari Musyawarah Ibu Bangsa, DPR Didorong Perkuat Agenda Perempuan

23 Des 2025 11:46
Bupati Bandung Luncurkan Gerakan Tanami Halaman, Langkah Nyata Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Bupati Bandung Luncurkan Gerakan Tanami Halaman, Langkah Nyata Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

23 Des 2025 11:37
  • About
  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Sertifikat JMSI
Hubungi Kami : [email protected]

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Opini
  • Indeks Berita

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.