Stasiun Medan menjadi yang terdepan dengan 6.183 wisman, diikuti oleh Stasiun Tebing Tinggi yang melayani 2.970 wisman.
Selain itu, Stasiun Rantau Prapat dan Kisaran masing-masing mencatatkan 2.962 dan 1.982 wisman, sementara Stasiun Tanjung Balai, BIM (Bandara Internasional Minangkabau), dan Stasiun Padang melayani 1.852, 1.791, dan 1.289 wisman.
Peningkatan ini mencerminkan peran kereta api dalam mempermudah akses menuju destinasi wisata di Sumatera.
Kereta api telah menjadi pilihan utama bagi wisatawan asing yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia. Hal ini semakin memperkuat posisi KAI dalam mendukung sektor pariwisata di Indonesia.
Dalam hal ini, KAI berperan sebagai penghubung utama yang memberikan akses mudah ke berbagai destinasi wisata yang populer.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyatakan bahwa KAI akan terus berfokus pada peningkatan layanan untuk pelanggan wisman.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik dan terus menjaga kualitas, kenyamanan, serta ketepatan waktu perjalanan agar para wisatawan merasa puas dan kembali menggunakan kereta api untuk perjalanan mereka,” ujar Anne.
KAI juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan jumlah wisatawan yang menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama.
Dengan semakin banyaknya wisatawan asing yang memilih kereta api, KAI turut memperkuat kontribusinya dalam memajukan sektor pariwisata Indonesia.
“Melalui upaya berkelanjutan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan, KAI berharap dapat mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia secara lebih luas dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,” tutup Anne.***

















