Kekalahan 1-5 dari Australia menjadi pukulan keras. Minimnya waktu persiapan tim hanya berkumpul dan berlatih beberapa hari sebelum laga disebut sebagai salah satu penyebab utama.
Shin Tae-yong, yang menyaksikan laga tersebut dalam acara nonton bareng di Jakarta, bahkan mengomentari bahwa kurangnya latihan membuat tim kehilangan organisasi permainan, terutama dalam situasi pressing dan man-to-man marking.
Reaksi publik pun beragam. Sebagian pendukung menyalahkan Kluivert atas strategi yang dianggap belum matang, sementara yang lain menilai PSSI terlalu gegabah mengganti Shin Tae-yong. Tagar seperti #STYstay dan #KembalikanShinTaeYong sempat ramai di media sosial.
- Kota Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisman Akibat Bandara Husein Ditutup
- Syukuran Aqiqah Tetangga, Ratusan Warga di Pasirlangu Garut Alami Keracunan Massal
- Bupati Bandung Kang DS Gelar Retreat Ala Prabowo untuk Para Kepala OPD hingga Camat
- Belasan Pengurus Kadin Kota/Kab se-Jabar Geruduk Kadin Indonesia, Hasilnya Kesepakatan Muprov Kadin Jabar VIII Awal Oktober
- Bandung Bidik MICE, Farhan: Saatnya Pariwisata Punya Identitas Jelas
Jika Timnas Indonesia mengalami kekalahan kembali menghadapi Bahrain di tanggal 25 Maret 2025 nanti, tentu PSSI harus melakukan evaluasi, apakah akan kembali melakukan pergantian pelatih dengan menarik kembali STY atau tetap berproses dengan Patrick Kluivert.
Kita nantikan saja keputusan kedepannya. ! STY sepertinya masih mencintai Indonesia terlihat saat nobar dirinya masih sangat gemas dengan penampilan Timnas, dan dengan kekuatan warganet mungkin saja STY bisa ditarik lagi, akan tetapi keputusan terakhir kembali tergantung keputusan PSSI.