Katanya mau musyawarah, tapi kok jadinya provokasi?
MUPROV VIII Kadin Jawa Barat ini sudah kayak sinetron “Tersanjung”—panjang, penuh konflik, dan pemainnya kadang ganti peran tanpa pamit. Bedanya, kalau sinetron disponsori sabun cuci, yang ini disponsori ego pribadi.
Harusnya, musyawarah itu forum sakral. Duduk bareng, cari mufakat. Tapi kenyataannya, yang dicari bukan mufakat, melainkan “mufakath”—mufakat asal ada pihak yang “khatam” duluan.
AD/ART Jangan Jadi AD/AC
AD/ART itu kitab suci organisasi. Tapi belakangan diperlakukan seperti brosur AC. Adem dipajang, adem juga dilanggar.
Aturan pencalonan? Ah, bisa diakalin. Tahapan resmi? Bisa disetel ulang. Caretaker netral? Bisa berubah jadi striker.
Bayangkan, caretaker yang harusnya jadi wasit malah ikutan nyetak gol. Lah, ini musyawarah atau futsal antar-RW?
18 September: Undangan Rasa Misterius
Acara di Karawang tanggal 18 September 2025 kemarin bikin bingung banyak orang. Ada Kadin Kabupaten/Kota yang tidak diundang, ada calon sah yang ditinggalkan, tapi justru ada “calon misterius” yang nongol kayak artis FTV masuk tiba-tiba dari balik tirai.
Kalau ini pesta pernikahan, keluarga inti malah nggak dapat undangan. Yang datang justru mantan pacar duduk di pelaminan. Ya jelas ribut. Untungnya, 15 Kadin Kabupaten/Kota langsung sepakat: “sudah, kita bubarkan aja dulu daripada malu-maluin.”