Harusnya kita bikin beliau tersenyum, bukan garuk-garuk kepala. Kalau Jawa Barat rukun, otomatis Kadin Indonesia akan bangga
Resep Warung Kopi
Kalau mau sehat, resepnya sederhana:
- Ikuti AD/ART – bukan AD/AC. Jangan jadi tukang servis aturan.
- Caretaker netral – wasit jangan ikutan bikin gol bunuh diri.
- Undang semua pihak secara sah – jangan bikin “undangan gaib” kayak grup arisan misterius.
- Fokus ke usaha, bukan ke ribut – pedagang kaki lima aja paham: lebih baik cari pembeli ketimbang cari musuh.
Penutup: Jauhi Piributeun, Dekati Piduiteun
Kalau begini terus, Kadin Jabar bukan lagi Kamar Dagang dan Industri, tapi Kamar Gaduh dan Intrik.
Padahal, pengusaha itu mestinya satu suara: jauhi piributeun, dekati piduiteun. Karena apa artinya pengusaha kalau sibuk ribut? Duit nggak masuk, peluang lewat, investor kabur.
Saya percaya, Jawa Barat bisa jadi teladan. Bukan teladan ribut, tapi teladan rukun. Kalau kita bisa kembali ke aturan, menjaga marwah, dan menahan diri, maka MUPROV bukan lagi mu-provokasi, tapi mu-faat—memberi manfaat.