Menurut Didin yang mengundurkan diri dari Kadus 4 gegara mangkraknya proyek ini sangat berharap pihak dinas terkait untuk segera melanjutkan proyek ini.
“Hingga saat ini puluhan warga terdampak terus menanyakan. Entah harus bagaimana langkah selanjutnya. Kita sudah lapor ke sejumlah pihak terkait, termasuk berusaha bertemu Gubernur KDM. Namun hasilnya nol,” tutur Didin.
Proyek Ujug-Ujug
Sementara itu, pemerhati Sosial, sekaligus aktivis kebijakan publik, Dicky Winandi mengatakan, proyek normalisasi drainase di Rancaekekwetan dinilai ujug-ujug sebagai cerminan kegiatan tak terencana.
“Permasalahan proyek mangkrak drainase di Desa Rancaekek tersebut mengakibatkan terganggunya perekonomian warga,” kata Dicky.
Diungkapkan Dicky, dampak negatif mangkraknya suatu proyek, selain berpengaruh terhadap perputaran ekonomi yang terkendala, berpotensi menimbulkan juga keresahan sosial hingga keselamatan.