TERASJABAR.ID – Di ujung selatan Jawa Barat, tersembunyi sebuah surga kecil yang belum banyak tersentuh wisatawan, bernama Pantai Tenda Biru. Terletak di Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, pantai ini menawarkan pesona alam yang masih asri dan memukau, menjadikannya destinasi ideal bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alami. Dijuluki sebagai hidden gem, Pantai Tenda Biru adalah perpaduan sempurna antara pasir putih, air laut jernih, dan suasana damai yang sulit ditemukan di tempat wisata populer lainnya.
Pesona Alam yang Menawan
Pantai Tenda Biru menyuguhkan pemandangan laut Samudra Hindia yang jernih dengan gradasi warna biru yang memukau. Hamparan pasir putihnya yang bersih dan lembut menciptakan kesan seperti memiliki kolam renang pribadi, seperti yang diungkapkan oleh sejumlah wisatawan di media sosial. Ombak di pantai ini relatif tenang, sehingga aman untuk bermain air di bibir pantai, terutama bagi anak-anak. Namun, pengunjung disarankan untuk tidak berenang terlalu jauh ke tengah laut karena potensi ombak besar yang tiba-tiba datang.
Saat air laut surut, pengunjung dapat menyusuri daratan pasir yang muncul sekitar 10 meter dari bibir pantai, menyerupai pulau kecil yang menambah daya tarik. Selain itu, terumbu karang yang terlihat saat air surut menjadi spot menarik untuk mengamati ikan-ikan kecil atau mengumpulkan kerang sebagai kenang-kenangan. Pepohonan tembakau yang tumbuh di sekitar pantai memberikan keteduhan alami, menjadikan suasana semakin sejuk dan nyaman untuk bersantai.
Petualangan Menuju Pantai Tenda Biru
Perjalanan menuju Pantai Tenda Biru sendiri sudah merupakan petualangan yang menarik. Dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujunggenteng, pengunjung harus menempuh jarak sekitar tiga kilometer melalui kawasan Hutan Cagar Alam seluas 38 hektare. Jalannya masih berupa tanah dan sebagian berpasir, tetapi dapat dilalui kendaraan roda empat. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan hutan yang rimbun dan asri, lengkap dengan kehadiran biawak-biawak besar yang hidup di kawasan ini. Biawak ini, meski terlihat menyerupai komodo, bersifat pemalu dan biasanya menghindar saat ada kendaraan melintas.
Di sepanjang jalur, Anda juga akan menemukan peninggalan sejarah seperti Gedong Papak, bangunan era Belanda, dan Menara Siar Ujung Genteng setinggi 40 meter yang dibangun pada tahun 2007. Pemandangan ini menambah kesan unik perjalanan menuju pantai.