Namun, aturan FIFA yang menekankan “tinggal secara terus-menerus” tanpa putus menjadi penghalang utama. Hal ini dikonfirmasi oleh anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, yang menyatakan bahwa pihaknya telah berkonsultasi dengan FIFA dan tidak ada celah untuk mengakali aturan tersebut.
“Alves memang sudah lama di Indonesia, tapi sayangnya ada jeda saat dia balik ke Brasil pada 2022. FIFA sangat ketat soal syarat tinggal terus-menerus selama 5 tahun, jadi kita tidak bisa memproses naturalisasinya,” ujar Arya dalam keterangannya, seperti dilansir dari laman resmi PSSI.
Kabar ini tentu mengecewakan, terutama bagi Bobotoh yang sangat mengidolakan Ciro. Pemain asal Brasil ini dikenal dengan kecepatan, teknik, dan insting golnya yang tajam, yang diyakini bisa memberikan dampak besar bagi Timnas Indonesia, terutama di lini serang.
Namun, dengan adanya aturan ini, Ciro harus tetap bermain sebagai pemain asing di Liga 1 tanpa peluang membela Garuda.
Meski gagal dinaturalisasi, Ciro tetap berkomitmen memberikan yang terbaik untuk Persib. Dalam wawancara terbarunya, ia menyatakan, “Saya sangat mencintai Indonesia dan Persib. Meskipun tidak bisa dinaturalisasi, saya akan terus berjuang untuk tim ini dan memberikan kebahagiaan untuk Bobotoh.”
Kegagalan naturalisasi Ciro Alves menjadi pengingat bagi PSSI untuk lebih cermat dalam merencanakan proses naturalisasi pemain asing di masa depan. Sementara itu, Bobotoh hanya bisa berharap Ciro terus tampil gemilang bersama Persib dan membawa tim ini meraih lebih banyak trofi.