“Kami menggunakan istilah DOB bukan istilah-istilah lain, jadi Daerah Otonomi Baru menjadi isu yang dicoba diangkat menjadi sebuah framing yang tepat untuk disajikan kepada publik kalau kita melihat dari sisi akademisinya. Kita diskusi, takutnya narasi-narasi ini hanya ada di kelompok elite,” ujarnya.
Maka dari itu perlunya isu pemekaran ini diframing secara terus menerus. Salah satu salurannya bisa memanfaatkan media sosial yang tentunya dalam hal ini gandeng kalangan muda yakni generasi Y atau yang dikenal dengan milenial serta Z.
“Dua generasi ini seharusnya menjadi peluru bagi kita, agar isu [pemekaran] bisa sampai ke semua lini sehingga dukungan secara politis bisa sampai ke pemerintah pusat,” ujarnya.***
Editor: van