Evakuasi dilakukan dengan ekstra hati-hati. Rofik diikat pada tandu darurat dan ditarik ke atas menggunakan sistem tali. Sekitar pukul 07.30 WITA, ia berhasil dibawa ke Pos Plawangan Sembalun untuk mendapat pertolongan pertama, sebelum dirujuk ke Puskesmas Sembalun.
- Belasan Pengurus Kadin Kota/Kab se-Jabar Gerudug Kadin Indonesia, Hasilnya Muprov Kadin Jabar VIII Disepakati Antara Akhir September-Awal Oktober
- Bandung Bidik MICE, Farhan: Saatnya Pariwisata Punya Identitas Jelas
- Kejari Ciamis Tetapkan 4 Tersangka Terkait Dugaan Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing
- Kenangan Manis dalam Setiap Gigitan Borondong Ma Erah, Oleh-Oleh dari Majalaya Kabupaten Bandung
- Inter Bangkit di Liga Champions, Tundukkan Ajax 2-0
Keajaiban di Balik Keselamatan
Pemeriksaan medis menunjukkan Rofik hanya mengalami luka lecet di wajah dan tangan, memar di tubuh, serta kemungkinan keseleo ringan di pergelangan kaki. “Ini benar-benar keajaiban. Jatuh 20 meter di tebing seperti Letter E biasanya berakibat fatal, tapi vegetasi dan posisi tubuhnya saat jatuh membantu menyelamatkan,” ujar dr. Putu Eka, dokter yang menangani Rofik.
Faktor lain yang membantu adalah perlengkapan pendakian Rofik. Ia mengenakan helm pelindung, sepatu gunung dengan grip kuat, dan jaket tebal yang melindungi tubuhnya dari benturan. Selain itu, pengalaman pemandu dan respons cepat tim SAR menjadi kunci keberhasilan penyelamatan.