TERASJABAR.ID – Sebagai bagian dari strategi besar pemerintah, penempatan tenaga PPPK kini dilakukan berdasarkan domisili asli pelamar.
Melalui pendekatan ini, PPPK tidak hanya hadir sebagai solusi teknis, tetapi juga sebagai penguat akar sosial di komunitas masing-masing.
Dengan ditempatkan di wilayah asal, PPPK akan lebih memahami kebutuhan gizi dan budaya makan masyarakat setempat.
Selain itu, sistem ini mempermudah koordinasi distribusi logistik bahan makanan karena jarak tempuh menjadi lebih efisien bagi para PPPK.
Baca Juga : CPNS 2025 Ditiadakan, Ini Tiga Instansi yang Tetap Buka Lowongan PPPK
Di sisi lain, kehadiran PPPK lokal dapat menciptakan iklim kerja yang lebih akrab dan harmonis bersama warga sekitar.
Tak hanya soal efisiensi, pendekatan ini juga menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap program makan siang gratis yang dijalankan oleh para PPPK.
Karena berasal dari komunitas yang sama, PPPK lebih berpeluang mendapat dukungan aktif dari masyarakat dalam menjalankan tugasnya.
Dengan begitu, potensi konflik atau hambatan sosial dapat ditekan, dan kinerja PPPK pun semakin optimal dalam pelayanan publik.
Baca Juga : 33.378 Lowongan PPPK Dibuka! Kesempatan Emas Jadi Bagian Program Makan Siang Gratis Nasional
Lebih jauh lagi, skema penempatan berbasis domisili turut mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan kapasitas SDM daerah lewat peran PPPK.
Pada akhirnya, keberadaan PPPK yang dekat secara geografis dan emosional dengan komunitasnya menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan program gizi nasional yang berkelanjutan.***