TERASJABAR.ID – Usus buntu, atau dalam istilah medis disebut apendisitis, adalah kondisi peradangan yang terjadi pada apendiks atau organ kecil berbentuk seperti tabung yang menempel pada awal usus besar.
Meski ukurannya kecil, peradangan pada usus buntu bisa menyebabkan nyeri hebat dan memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi serius seperti pecahnya usus buntu.
Mengetahui penyebabnya bisa membantu dalam pencegahan dan deteksi dini. Berikut tiga penyebab umum usus buntu yang perlu diketahui:
Baca Juga: TANPA PENGALAMAN! Prama Borma Group Gelar Loker 3 Posisi Buat Lulusan SMA SMK
Penyumbatan pada Rongga Usus Buntu
Penyebab paling umum dari apendisitis adalah penyumbatan pada lumen (rongga) usus buntu.
Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh tinja yang mengeras (fekalit), pembesaran jaringan getah bening, atau bahkan benda asing yang tertelan secara tidak sengaja.
Saat tersumbat, bakteri dalam usus berkembang biak dengan cepat di dalam apendiks, menyebabkan infeksi dan pembengkakan.
Infeksi Saluran Pencernaan atau Pernapasan
Infeksi virus atau bakteri pada saluran pencernaan atau pernapasan bagian atas dapat memicu reaksi imun dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan jaringan limfoid di sekitar usus buntu.
Pembengkakan ini bisa menekan atau menyumbat apendiks, memicu peradangan dan akhirnya menyebabkan usus buntu.
Infeksi seperti diare atau flu terkadang menjadi pemicu tidak langsung dari kondisi ini.
Baca Juga: MERAPAT! PT TKG Taekwang Indonesia Gelar Loker Posisi Operator Produksi, Ini Link Daftarnya
Kebiasaan Pola Makan Rendah Serat
Kurangnya asupan serat dalam makanan dapat menyebabkan konstipasi dan tinja yang lebih keras.
Hal ini meningkatkan risiko penyumbatan di usus, termasuk di bagian apendiks.
Pola makan yang didominasi oleh makanan olahan dan rendah buah atau sayur telah dikaitkan dengan peningkatan kasus usus buntu, terutama pada anak-anak dan remaja.(*)