Bapak Gubernur saya mohon dukungannya, saya ingin mengenalkan Transformasi Manajemen Layanan Persampahan. Namun demikian sementara lupakan saja, karena membutuhkan waktu.
Fakta, TPA Sarimukti sudah sangat terbatas, dan tinggal beberapa hari lagi mampu melayani Bandung Raya. Kondisi itu memaksa ambil jalan mudah, yaitu pengadaan incinerator kapasitas kecil yang akan disebar ke seluruh kawasan Bandung Raya.
Bila pembakaran sampah kapasitas kecil tetap diadakan, dan disebar ke berbagai penjuru, maka Bandung Raya padat penduduk ini akan terancam oleh polutan konsentrasi tinggi.
Bandung yang berupa cekungan akan memperangkap semua polutan tersebut untuk tetap tinggal di Bandung Raya, polutan tersebut akan terus terakumulasi.
Mohon menjadi perhatian Bapak, bahwa sebenarnya sejak 8 tahun yang lalu, Bandung Raya telah memiliki 2 TPA, yaitu Sarimukti dan Legok Nangka. Dari amatan saya TPA Legok Nangka ini demikian hebat dan mewah, jauh di atas rata-rata TPA di Indonesia. Faktanya dibiarkan mangkrak begitu saja selama 8 tahun. Apapun alasannya, tetap sungguh disayangkan miliaran dana rakyat telah dibelanjakan untuk bangun TPA tersebut.
Demikian Bapak Gubernur, saya paham bahwa Bapak ada di persimpangan yang sangat sulit. Nampak ada dua pilihan yang sangat sulit, yaitu:
- Pertama, implementasi banyak incinerator tersebar, berarti menebar rata polutan yang terus akan berakumulasi di cekung Bandung, dan itu diperkirakan berefek pada
kesehatan 8,8 Juta penduduk. - Kedua, memaksa untuk memanfaatkan TPA Legok Nangka yang telah 8 tahun dibiarkan mangkrak.
Hapunten anu kasuhun, tos kumawantun. Sakali deui hapunten.
Salam baktos.