Bagaimana tidak, proyek yang katanya akan menormalisasi drainase, baru sebatas mengbongkar jembatan-jembatan di atas drainase baik ke toko, kios, bengkel, matrial, rumah di pinggir jalan atau pun jembatan masuk menuju gang.
Akibat jembatan di atas drainse telah dibongkar akses ke kios, toko, bengkel, rumah dan ke gang terganggu. Mereka akhirnya membangun jembatan darutat dengan kayu.
Berdasarkan pantauan, Senin (9/6/2025), keluhan dan teriakan puluhan warga ini dilampiaskan dengan memasang sejumlah spanduk di lokasi proyek.
Spanduk di antaranya bertuliskan “proyek mangkrak normaliasi selokan” dan “mohon tidaklanjuti, berani bongkar, berani pasang. Katanya membenahi malah ngarurujit”.
Iwan Nopian (50), salah seorang warga terdampak proyek mangkrak yang juga pengelola bengkel motor di pinggir jalan tersebut mengaku prihatin dengan kondisi seperti ini.