TERASJAbAR.ID – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, dinilai perlu mempertimbangkan untuk memberi waktu istirahat kepada Nico Gonzalez apabila ingin melakukan rotasi besar saat menghadapi Brentford di perempat final Piala EFL di Etihad Stadium, Rabu nanti.
Pandangan tersebut disampaikan analis Manchester City, Steven McInerney dari kanal Esteemed Kompany, yang menilai beban pertandingan Gonzalez sudah terlalu padat.
Absennya Rodri dan Mateo Kovacic akibat cedera membuat gelandang asal Spanyol itu menjadi pilihan utama sekaligus satu-satunya opsi ideal di posisi gelandang bertahan.
Didatangkan dari Porto dengan nilai transfer sekitar £50 juta, Gonzalez selalu menjadi starter dalam 11 pertandingan terakhir di berbagai ajang dan hampir selalu bermain penuh.
Kontribusinya sangat signifikan, termasuk mencetak gol dalam kemenangan penting 3-0 atas Liverpool.
McInerney menilai Guardiola tidak boleh terus memaksakan Gonzalez bermain 90 menit di setiap laga, terlebih Manchester City masih menghadapi jadwal krusial di Liga Premier.
Menurutnya, meski Piala EFL tetap kompetisi penting, kebugaran pemain untuk target yang lebih besar harus menjadi prioritas.
City sendiri sedang berada dalam performa positif dengan dua kemenangan tanpa kebobolan di liga dan kini hanya terpaut dua poin dari Arsenal di puncak klasemen.
Situasi ini membuka peluang bagi Guardiola untuk melakukan rotasi besar tanpa terlalu banyak risiko.
McInerney memprediksi Guardiola bisa mengubah susunan pemain secara signifikan, bahkan hingga 10 atau 11 pergantian.
Beberapa pemain inti seperti Erling Haaland, Ruben Dias, dan Josko Gvardiol berpotensi diistirahatkan, sementara pemain pelapis dan talenta muda seperti James Trafford, Nathan Aké, Rico Lewis, Oscar Bobb, dan Divine Mukasa berpeluang tampil sejak menit awal.
Di sektor tengah, nama-nama seperti Tijjani Reijnders atau pemain akademi bisa diberi kepercayaan.
McInerney menilai hasil laga akan sangat ditentukan oleh seberapa kuat komposisi tim yang diturunkan.
Jika City tampil dengan skuad utama, kemenangan diyakini lebih mudah diraih. Namun, dengan rotasi besar, laga bisa berjalan ketat hingga imbang dan ditentukan lewat adu penalti, meski City tetap diunggulkan melaju ke semifinal.-***
















