TERASJABAR.ID – Berawal dari ambruknya tembok penahan tebing (TPT) di belakang rumah Abah Suha (75), berimbas rumahnya juga ambruk, Selasa (23/12/2025) pukul 21.30 WIB. Rumah abah Suha dihuni oleh 3 jiwa, terletak di Dusun Sukasari RT 03 RW o2 Desa Sukamaju, Kecamatan Cibingbin, Kuningan.
Nasib serupa di alami oleh Abah Astam (72) di Dusun Ciagi Desa Tundagan, Kec. Hantara. Rumahnya pada bagian dapur terdampak longsor pukul 21.30 WIB. Termasuk rumah Kakek Jumri (72) di RT 34 RW 08 Desa Tundagan, Kecamatan Hantara. Dapurnya tertimbun longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, saat dikonfirmasi menjelaskan, longsor itu terjadi diawali
hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama 5 jam pukul 15.00- 20.00 WIB, Akibat hujan tiada henti menyebabkan tembok penahan tebing (TPT) sepanjang 8 meter, tinggi 2 meter dan lebar 50 cm, ambruk, terang Ibe sapaan akrabnya, Rabu (24/12/2025).
Dampak dari TPT ambruk, pondasi rumah bergeser, berdampak tembok dan atap rumah seluas 70 M² atau 10 X 7 meter. TPT yang ambruk itupun mengacam rumah Udin, tetangganya yang dihuni oleh 1 KK dengan 3 jiwa, kata Ibe.
Atas bantuan Aparat, TNI, Polri, DPUTR Kuningan, Dinas Sosial, dan BPBD Kuningan, sudah melakukan pembersihan material tembok dan atap yang ambruk.
“Kami dari BPBD Kabupaten Kuningan, telah menerjunkan Team Assesment dan memberikan bantuan logistik kepada korban.” terang Ibe.
Korban saat ini membutuhkan material bahan bangunan untuk membangun kembali rumah, dan TPT yang ambruk.
Karena rumah korban rusak berat, sehingga tidak dapat digunakan. Untuk sementara, keluarga Abah Suha mengungsi ke rumah anaknya, Waryadi (57) yang dihuni oleh 3 jiwa dan masih berada dalam satu RT.

















