“Ini ada 3 kepala keluarga, 9 orang, termasuk balita. Saya sudah coba bujuk Pak Tatang, tapi tetap bertahan karena memang tidak ada tempat lain. Kami baru mulai membuat tempat evakuasi sementara karena takut rumahnya benar-benar ambruk,” ujar Alan.
Sementara Kepala Desa Sukamulya, Ahmad Yunani, mengaku sudah mengambil langkah cepat begitu mengetahui kondisi rumah warganya itu.
Pihak Desa juga telah menggelar rapat darurat bersama RT, RW, dan perangkat desa untuk mengambil tindakan awal, termasuk menebang pohon di sekitar rumah guna menghindari risiko lebih besar.
“Malah kemarin saya menggerakkan masyarakat untuk menebang pohon-pohon di sekitar. Biaya gergajinya saya tanggung pribadi. Kami juga sudah laporkan ke kecamatan dan sudah di-assessment,” jelas Ahmad Yunani.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Garut segera turun tangan memberikan bantuan agar keluarga Tatang bisa tinggal di tempat yang lebih layak dan aman,” harapnya.***