TERASJABAR.ID – Tari massal tradisional Diyung, helaran hasil bumi, Gong renteng dan “nutu pare” (menumbuk padi) massal serta berbagai sajian seni budaya mewarnai Upacara Adat Seren Taun di Cagar Budaya Bale Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur, Kuningan.
Upacara Adat ini, sebagai wujud rasa syukur atas limpahan keberkahan dan karunia melalui Seren Taun 1958 Saka Sunda, Kamis 19 Juni 2025.
Tradisi Upacara Adat Seren Taun tetap menjadi magnit tersendiri, meskipun Rama Pangeran Djatikusumah (93) telah berpulang sebulan yang lalu. Ribuan warga dari berbagai kota memadati Bale Paseban menyaksikan rangkaian upacara puncak Seren Taun 22 Rayagung.
Upacara Seren Taun ini mengusung tema “Nilai Luhur Tradisi Bangsa Sebagai Pedoman Menuju Indonesia Emas” dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan menengah RI Fajar Riza Ul Haq, M.A, para petinggi Provinsi Jawa Barat, Bupati dan wakil Bupati Kuningan, Forkopimda, Sultan Kasepuhan Cirebon serta undangan lainnya.

Pangeran Gumirat Barna Alam selaku ketua panitia dalam kata sambutanya menyampaikan, puncak perayaan adat seren taun bukan hanya penanda pergantian musim tanam dan musim panen. ”Tetapi sebagai kesadaran spiritual dan ungkapan syukur kita kepada sang pencipta atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita,” ungkap Rama Anom sapaan akrabnya.