Rama Anom menambahkan, perayaan puncak perayaan adat tahun ini, dirinya, keluarga dan masyarakat sunda wiwitan masih dalam susana duka cita atas berpulanggya Pangeran Djatikusumah Maniswara Tedjabuwana Alibassa. Untuk itu seren taun kali ini dilangsungkan lebih khidmat dan sakral guna mengenang Pangeran Djatikusumah semasa hidupnya.
Dalam sambutannya Bupati Kuningan Dr.H. Dian Rachmat Yanuar, mengajak masyarakat untuk menjaga erat tradisi budaya kebangsaan. Salah satunya tradisi Seren Taun ini.
”Kita harus senantiasa menjaga hubungan antar sesama manusia, dengan semesta dan dengan sang pencipta. Hidup harus harmonis selaras dengan alam dan harus dijalani dengan kasih sayang yang semua itu telah tergambarkan dalam perayaan Seren Taun 22 Rayagung ini,” tuturnya.
“Saya merasa bahagia karena dalam puncak perayaan Seren Taun ini banyak anak muda yang terlibat, dengan memakai pakaian adat sunda, menampilkan tari-tarian serta pertunjukan budaya, saya optimis Budaya Sunda akan terus terjaga dan lestari,” imbuh Dian
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Fajar Riza Ul Haq menyampaikan rasa syukur dan selamat atas perayaan Seren Taun 22 Rayagung. ”Perayaan yang memiliki makna yang dalam, ini adalah pesta rakyat sebagai tanda rasa syukur kita atas nikmatNya”.
Dalam konteks pendidikan kata Fajar Riza, ada tiga sumber pendidikan karakter yang ada di masyarakat kita yaitu, Pancasila, Agama dan Budaya luhur. Warisan Budaya yang terus dipelihara oleh Sunda wiwitan menjadi salah satu sumber nilai pendidikan karakter. ”Selain itu banyak tokoh lintas agama yang hadir disini, menandakan bahwa kita punya jiwa kebersamaan dan toleransi yang tinggi,” ujarnya.***
Editor: van