Oleh Yon Muis (Jurrnalis senior)
MENAMBAH kawan baru ternyata tidak membutuhkan waktu panjang dan lama. Hanya dengan menyebut judul buku, saya berkenalan dan pasti berkawan dengan seseorang bernama; Sri Radjasa Chandra. Dia yang telah mengabdikan separuh dari usianya di dunia intelijen.
“Bang Radjasa menulis buku ya, ” kata saya setelah kami bersalaman. Pada pertemuan pertama itu, saya merasakan kehangatan jiwa dan raganya.
“Ya … besok saya bawa untuk Bang Yon, ” kata dia.
Buku berjudul “Intel Juga Manusia” (Aceh Adalah Sekolah Kehidupan) saya terima dan dia menulis “Untuk Sahabat Yon Moeis — Wartawan Kesatria” di atas tanda tangannya. Pada pertemuan ketiga, dia beberapa kali menyebut saya sebagai wartawan TEMPO. Saya tidak bertanya dari mana dia dapat informasi itu dan, saya pun tidak mengoreksinya bahwa saya bekerja di “Koran Tempo”.
Saya senang dan bangga bertambah kawan, setelah Tuhan mempertemukan kami di rumah seorang pengusaha di kawasan Jakarta Selatan. Saya mengenal sosok Sri Radjasa Chandra di beberapa Podcast yang mendatangkan dia sebagai nara sumber, terutama yang membahas pertemuan Presiden Prabowo dengan Jokowi di Kartanegara, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Oktober lalu, dan pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba’asyir di Solo, sebelumnya.
Dalam siniar itu, Radjasa dengan terbuka menyebut Jokowi sebagai “Debt Collector” (Abraham Samad Speak Up), dan Prabowo yang “Sleeping With The Enemy” (Roemah Pemoeda).













