Dalam video yang beredar, terlihat kobaran api hebat melalap keranjang balon udara, diikuti oleh asap hitam pekat yang membumbung tinggi saat balon itu meluncur tak terkendali menuju tanah. Beberapa saksi mata melaporkan melihat penumpang dengan panik melompat dari keranjang untuk menyelamatkan diri dari kobaran api, sementara yang lain terjebak dalam amukan api. “Kami melihat dua orang jatuh dalam keadaan terbakar. Keranjangnya patah, dan balon itu jatuh sepenuhnya,” ujar seorang saksi kepada outlet media lokal Jornal Razão.

Kronologi Tragedi
Menurut laporan, balon udara yang dioperasikan oleh Sobrevoar Serviços Turísticos ini membawa 21 penumpang, meskipun beberapa sumber menyebutkan kemungkinan ada satu penumpang tambahan yang naik di menit terakhir, sehingga total menjadi 22 orang. Sekitar pukul 08.00 waktu lokal, dua menit setelah lepas landas, api dilaporkan muncul di dalam keranjang, diduga dipicu oleh kebocoran gas dari tabung cadangan atau obor las yang digunakan untuk menyalakan pembakar balon.

Pilot, yang termasuk di antara 13 penumpang yang selamat, berusaha menurunkan ketinggian balon untuk memungkinkan penumpang melompat. “Saat balon sudah sangat dekat dengan tanah, pilot memerintahkan penumpang untuk melompat. Namun, beberapa di antaranya tidak berhasil melompat, dan api semakin membesar,” ungkap Tiago Luiz Lemos, seorang pejabat polisi Praia Grande, kepada media lokal. Setelah beberapa penumpang melompat, bobot balon berkurang, menyebabkan balon kembali naik sebelum akhirnya jatuh di area berhutan dekat pusat kesehatan setempat.