Kegiatan ini menjadi momen istimewa karena tidak hanya menggelorakan semangat kemerdekaan, tetapi juga memperkenalkan gaya hidup baru masyarakat digital melalui transaksi nontunai.
 
Ribuan masyarakat antusias mengikuti upacara bendera, lomba rakyat, hingga pameran UMKM yang seluruh transaksinya dapat dilakukan menggunakan QRIS. Suasana semakin meriah dengan hadirnya panggung hiburan dan stan edukasi yang menghadirkan pengalaman langsung penggunaan pembayaran digital.
 
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian nasional yang dilaksanakan serentak di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia. Untuk Priangan Timur, Bank Indonesia Tasikmalaya menjadi motor penggerak utama dalam menghadirkan inovasi digital ke tengah masyarakat.

Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Laura Rulida E.S.P, menegaskan bahwa PQN 2025 adalah momentum penting dalam mendorong transformasi ekonomi digital. “Kami ingin masyarakat merasakan langsung bahwa QRIS adalah solusi cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

” Dengan digitalisasi pembayaran, UMKM bisa lebih efisien dan pariwisata daerah semakin berkembang,” ujarnya.
 
Hingga Juni 2025, transaksi QRIS di Priangan Timur mencapai angka fantastis: 126,2 juta transaksi dengan nilai Rp11,36 triliun, melonjak lebih dari seribu persen dibandingkan tahun lalu. Capaian ini menegaskan bahwa masyarakat mulai beralih ke sistem pembayaran digital.
 
Selain kegiatan puncak, PQN 2025 di Pangandaran disinergikan dengan QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) yang berlangsung 15–16 Agustus 2025. Ajang ini menggabungkan promosi pariwisata lokal dengan digitalisasi pembayaran, menjadikan Pangandaran sebagai destinasi wisata yang ramah digital.

Sebanyak 42 peserta dari berbagai komunitas di Priangan Timur turut ambil bagian dalam QJI 2025. Mereka berperan sebagai akselerator pembayaran digital sekaligus promotor budaya dan pariwisata daerah.

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyambut baik kolaborasi antara BI dan pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem digital.