Sayangnya, semua itu kini terancam. Gunung Kuda berubah jadi area penambangan batu-dari andesit, granit, sampai marmer. Permintaan tinggi membuat penambangan dilakukan secara besar-besaran, kadang tanpa memperhatikan keselamatan.
Akibatnya, pada 30 Mei 2025, longsor besar terjadi. 19 orang meninggal, 8 masih tertimbun. Ini bukan pertama kalinya, tapi harusnya jadi yang terakhir.
Gunung Kuda yang dulu penuh cerita dan sejarah, kini justru dikenal karena luka. Sebuah pengingat bahwa alam, jika terus dilukai, akan memberi peringatan.
“Mari Kita Jaga Alam dan Alam Pasti Jaga Kita”.***
Editor: van