Selain itu perlunya menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai budaya. Ia menyinggung fenomena ketergantungan anak terhadap perangkat digital yang dikhawatirkan mengabaikan hak-hak anak.
“Festival Anak Kuningan ini sekaligus mengangkat isu budaya digital. Jangan sampai gawai menjadi ketergantungan hingga mengabaikan hak anak. Mari ajak anak untuk belajar keseimbangan melalui olah pikir, olah hati, dan olah raga. Tanamkan keimanan dan ketakwaan, serta kecintaan terhadap budaya lokal,” tegasnya.
Sementara itu, Gerakan Shalat Subuh 10.000 Anak Muslim se-Kabupaten Kuningan mewarnai HAN dilaksanakan serentak di tiap masjid desa. Semoga akan terus berkelanjutan. “Mari ajarkan anak-anak kita untuk shalat berjemaah dan membaca Al-Qur’an sejak dini”.***