Sayangnya, di kawasan tersebut tidak tersedia layanan terminal, sehingga kondisi jadi semrawut dampak menjamurnya kendaraan umum yang sembarang mangkal di ruas jalan, bahkan berpotensi menimbulkan aktivitas armada gelap alias tak berizin.
Terminal Resmi
Sementara itu, Pengamat Transportasi Publik sekaligus Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Serijowarno menuturkan, perlunya dihadirkan layanan terminal agar kondisi lalu lintas tak semrawut.
“Harusnya segera dibangun terminal resmi, jangan dilama-lama atau ditunda. Dampaknya jadi muncul terminal bayangan,” katanya melalui telepon seluler.
Djoko mengungkapkan, fungsi terminal sejatinya adalah untuk menampung moda transportasi umum. Baik sekadar transit menurun-naikkan penumpang, hingga mangkal atau mengganti armada.
“Kalau gak dibangun terminal, pasti bakal sering timbul kemacetan, lalu lintas terganggu dan pastinya pengendara akan dirugikan, merasa tidak nyaman,” terangnya.
Menjamurnya transportasi umum yang parkir hingga mangkal, alias menurun-naikkan penumpang di ruas jalan kawasan Simpang Susun Cileunyi itu, dikarenakan tidak adanya layanan transit atau terminal resmi, guna jadi tempat pergantian armada atau mangkalnya transportasi umum.