“Kami memahami bahwa kenaikan ini mungkin mengejutkan sebagian Bobotoh, tetapi keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang untuk memenuhi kebutuhan operasional klub, termasuk perawatan Stadion GBLA, peningkatan fasilitas, dan persiapan musim depan,” ujar Teddy dalam konferensi pers di Graha Persib, Bandung, pada Rabu, 14 Mei 2025.
Teddy menambahkan bahwa laga melawan Persis Solo memiliki nilai emosional dan historis, karena menjadi penutupan musim di mana Persib berhasil mempertahankan gelar juara. “Kami ingin menjadikan laga ini sebagai perayaan bersama Bobotoh.
Dana dari tiket akan kami alokasikan untuk acara spesial, seperti seremoni penyerahan trofi dan hiburan tambahan, serta investasi untuk musim 2025-2026, termasuk potensi mendatangkan pemain berkualitas,” lanjutnya.
Manajemen juga menegaskan bahwa kenaikan harga tiket hanya berlaku untuk laga kandang terakhir ini dan tidak akan menjadi kebijakan permanen. “Kami tetap berkomitmen untuk menjaga harga tiket tetap terjangkau di musim depan, dengan mempertimbalkan daya beli Bobotoh,” tambah Teddy.
Respons Bobotoh
Kenaikan harga tiket menuai beragam reaksi dari Bobotoh. Sebagian suporter memahami alasan manajemen, terutama karena laga ini menjadi momen perayaan gelar juara. “Kalau untuk acara spesial dan perbaikan fasilitas stadion, saya rasa wajar. Asal manajemen transparan dan hasilnya terlihat,” ujar Dedi, seorang Bobotoh dari Viking Persib Club.
Namun, tidak sedikit yang menyayangkan kenaikan signifikan, terutama untuk kategori VIP yang naik dua kali lipat. “Harga Rp400.000 untuk VIP terasa berat, apalagi buat suporter yang datang dari luar kota. Harusnya ada opsi harga yang lebih variatif,” keluh Rina, Bobotoh asal Cianjur, melalui komentar di akun Instagram resmi @persib.