TERASJABAR.ID – Timnas Indonesia mengakhiri partisipasi di Piala Asia U-20 2025 dengan bermain tanpa gol melawan Yaman pada pertandingan ketiga Grup C di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, Rabu (19/2/2025) malam WIB.
Hasil ini membuat Indonesia dan Yaman dipastikan tak akan lolos ke babak selanjutnya, karena keduanya mengalami kekalahan di laga pertama.
Timnas U20 Indonesia gagal ke Piala Dunia U20 2025 setelah hanya menempati posisi ketiga grup C Piala Asia U20 2025.
Untuk ke Piala Dunia U20 2025, timnas U20 Indonesia diwajibkan untuk melaju hingga semifinal.
Karena target dari PSSI dalam satu tahun, yaitu juara Piala AFF U19 (ASEAN Championship), lolos Piala Asia U20, dan lolos Piala Dunia U20.
Namun, dari ketiga target tersebut, Indra Sjafri tak bisa membawa timnas U20 Indonesia lolos ke Piala Dunia.
Ia pun meminta maaf sebagai seorang pelatih dan mewaliki tim kepada semua masyarakat Indonesia, tidak bisa memenuhi keinginan untuk bisa lolos ke Piala Dunia.
- Link Live Streaming FIFA Club World Cup 2025: Real Madrid vs Al Hilal, Menanti Strategi Xabi Alonso dan Debut Dean Huijsen serta Trent Alexander-Arnold
- Oleh-Oleh Makanan Khas Cianjur yang Sedang Tren di 2025: Wajib Dibawa Pulang!
- Lowongan Kerja Terbaru Staff Keuangan di PT Karuna Triasih Jaya Bandung Gaji Rp 4 Juta ! Berikut Syarat dan Cara Melamarnya
- Live Nonton Chelsea vs Los Angeles FC Selain Jalalive dan Yalla Shoot Piala Dunia Antarklub 2025, SEGERA!
- Bukan Jalalive! Nonton Chelsea vs Los Angeles FC Bisa Lewat Link Live Streaming Ini, Kick Off Pukul 02.00 WIB
Coach Indra Sjafri juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan PSSI terhadap road map yang sudah dibuatnya.
Kemudian ia juga mengatakan siap bertanggung jawab, secara ksatria dan siap terima keputusan PSSI bahkan kalau ada pemecatan.
Mengenai hal-hal yang misalnya apakah saya harus dievaluasi, harus diganti, dan lain sebagainya. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI kata Indra Sjafri.
Indra juga meneruskan kalau jangankan diganti karena ini tugas negara, apa pun risiko kegagalan ini, saya secara ksatria, saya bertanggung jawab. Jadi apapun, tak hanya pergantian pelatih, yang lebih berat dari itu, karena ini tugas negara, saya siap untuk itu