“Kejadian ini masih kami dalami, namun dari indikasi awal memang ada kabel terkelupas yang menjadi penyebab sengatan,” ujar Aep, perwakilan dari kepolisian, kepada media. Namun, pihak keluarga korban menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya bermain layangan di dekat instalasi listrik, terutama di musim layangan yang kini sedang populer.
Banyak remaja dan anak-anak yang bermain layangan di atap rumah atau area terbuka tanpa menyadari risiko kabel listrik yang rusak atau terkelupas.
Insiden serupa juga pernah terjadi di daerah lain, seperti di Banda Aceh pada 2021, di mana seorang bocah tewas tersengat listrik saat berusaha mengambil layangannya yang tersangkut di kabel listrik.Pihak berwenang mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih waspada dan mengedukasi anak-anak mereka tentang bahaya bermain layangan di dekat kabel listrik. “Kami harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
Pastikan anak-anak bermain di tempat yang aman dan jauh dari instalasi listrik,” kata seorang petugas dari Damkar Cimahi.Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Tiar dan warga sekitar. Semoga tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas, termasuk saat bermain layangan yang tampak sederhana namun bisa berisiko fatal