TERASJABAR.ID – Mantan anggota DPR RI dan DPRD Jabar Eka Santosa menyesalkan ucapan Ketua Bappeda Jabar yang mengatakan bahwa wacana pemecahan provinsi Jabar adalah hoaks atau bohong.
Menurut Eka, ucapan seperti itu bukan hanya tidak pantas melainkan sudah masuk pelanggaran etika. Harusnya, Kepala Bappeda Dedi Mulyadi bijaksana dengan tetap menerima masukan.
Apa yang disampaikan Ketua Komisi Satu DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati benar, seharusnya Bappeda mengkaji secara akademis apakah wacana itu akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau seperti itu jelas harus diapresiasi.
Eka yang pernah menjadi “pejuang” terwujudnya daerah otonomi seperti Cimahi, KBB, Tangsel mengatakan, pemecahan wilayah yang perlu segera diwujudkan bukan tingkat provinsi tetapi kabupaten dan kota. Sejak Gubernur masih dijabat Ridwan Kamil, sudah ramai dibahas dari 27 kabupaten/kota di Jabar akan dimekarkan menjadi 40 an kabupaten/kota.
Menurut Eka, berdasarkan fakta, daerah baru hasil pemekaran umumnya berkembang, minimal lebih bagus dibanding sebelumnya. Sebagai contoh Pangandaran. Setelah pisah dari Ciamis, sekarang bisa disaksikan faktualnya sudah maju dan masyarakatnya lebih sejahtera. Kala kita ke Ibu Kota Pangandaran sudah berkembang, rumah sakit daerah cukup besar dan bagus, jalan, sarana pendidikan jauh lebih baik.