TERASJABAR.ID – Penanganan limbah kotoran hewan (kohe) di wilayah peternakan sapi kawasan Kelurahan Cipari dan Kelurahan Cigugur, Kabupaten Kuningan tak kunjung tuntas.
Kali ini warga kembali resah akibat kohe yang dibuang ke sungai. Selain mencemari aliran air sungai juga dikhawatirkan mencemari sumber mata air.
Kekhawatiran warga menyusul rekaman video yang sempat viral hingga meresahkan warga kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan.
Keresahan warga semakin memuncak akibat terdampak kohe sapi, yang mencemari aliran air sepanjang sungai dari mulai blok Cipari ke arah Winduherang dan Purwawinangun.
Terpantau sebuah video viral yang beredar di kalangan masyarakat blok Puhun Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan.
Video yang direkam oleh Oki Rohmania, Senin 29 September 2025 tersebut memperlihatkan aliran sungai yang tampak tercemar kotoran sapi hingga berwarna hijau pekat, berbusa, dan mengeluarkan bau menyengat.
Oki warga Puhun Purwawinangun yang dikenal sebagai aktivis lingkungan itu, saat dikonfirmasi menyebut bahwa, kotoran sapi tersebut “sengaja” dibuang ke aliran sungai.
Ia bahkan menantang anggota dewan atau pihak mana pun yang meragukan kondisi itu untuk turun langsung melihat situasi di lapangan.
“Jika tidak percaya, silakan datang sendiri ke lokasi. Melihat dari dekat aliran air ini sudah berubah jadi hijau tua, bau, dan berbusa. Survei membuktikan bahwa air sudah tercemar kotoran sapi,” ujar Oki.
Aliran sungai itu sambung Oki, bermuara ke kawasan Cigembang, tepatnya dekat Bank BJB, lalu masuk ke terowongan.
Ia meyakini endapan kotoran sapi akan menumpuk di titik terendah dan dikhawatirkan menyebar ke kolam serta areal pesawahan warga hingga ke Cijoho.
Menurut informasi warga setempat, aliran air tersebut akhirnya bermuara di Situ Kecil depan Kantor PKS jalan Ir. Juanda Kelurahan Cijoho. Lokasi ini kerap mengeluarkan bau menyengat.
Dalam rekaman tersebut, Oki mengkritisi peran Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ir.Usep Sumirat dan Kepala Dinas Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Dr.Wahyu Hidayah yang saat ini kapasitasnya sebagai Pj. Sekda Kuningan.
Ia mempertanyakan tindak lanjut pemerintah atas kondisi pencemaran yang dikhawatirkan akan merugikan masyarakat luas.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ir Usep Sumirat saat meninjau lokasi pencemaran kohe di Kelurahan Cipari dan Purwawinangun, mengatakan solusi akibat pencemaran kohe ini memerlukan biaya besar.
“Maka perlu adanya kerjasama antara pengurus koperasi dan para peternak sapi, untuk mengatasi pencemaran limbah kohe,” ucapnya.***