TERASJABAR.ID- Anggota DPRD Jawa Barat dari Dapil 15 (Kabupaten dan Kota Tasikmalaya) yang juga ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jabar, Drs. H. Yod Mintaraga, MPA menyebutkan pesantren tidak akan pernah bisa lepas dan selalu mewarnai sejarah Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Yod Mintaraga di sela-sela menghadiri kegiatan Alumni dan Munajat Alam Semesta yang digelar di Pesantren Al-Istiqomah, Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Kamis 26 Juni 2025 lalu.
Kegiatan tersebut diisi dengan zikir, istigasah, dan doa bersama. Tampak hadir pula Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan yang memberi sambutan pada acara tersebut .
Menurut Yod, kedudukan pesantren memang tidak akan pernah bisa lepas dari perjalanan sejarah Jawa Barat dan juga indonesia pada umumnya.
“Pesantren telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Sunda, melahirkan banyak ulama dan tokoh agama yang berkontribusi pada penyebaran Islam dan pembentukan nilai-nilai budaya di Jawa Barat.
Untuk itu, lanjut Yod, pihaknya menyambut baik apa yang disampaikan dalam sambutan Wakil Gubernur Erwan Setiawan yang menegaskan bahwa Pemda Provinsi Jabar menempatkan pesantren sebagai mitra strategis dalam membangun Jawa Barat yang istimewa.
“Harus seperti itu, apalagi seperti di daerah Priangan ini, jumlah pesantren banyak sekali. Bahkan secara jumlah, pesantren di Jawa Barat ini merupakan salah satu yang terbesar secara jumlah di Indonesia,” ujar Yod.
Yod juga menyambut baik rencana Pemprov Jabar untuk menyiapkan program-program seperti beasiswa bagi santri berprestasi, serta pengembangan pesantren hijau dan digital sebagai bagian dari peradaban masa depan.
“Saya khususnya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar akan turut mengawal program tersebut agar pesantren di Jawa Barat menjadi pusat ilmu, pusat ekonomi, dan menjadi pusat kebajikan bagi lingkungan di sekitarnya,” ujar Yod.
Mengenai rencana pembangunan SMA dan SMK Terpadu Al-Istiqomah di Kecamatan Bungursari, menurut Yod hal itu tidak akan terjadi persaingan dengan keberadaan pesantren. “Justru itu akan saling melengkapi. Ilmu dunia didapat, ilmu akhirat pun dimiliki. Masagi kalau kata orang sunda mah,” ujarnya.*