terasjabar.id
Rabu, 10 Desember 2025
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
No Result
View All Result
terasjabar.id
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
Rabu, 10 Desember 2025
No Result
View All Result
terasjabar.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Hilirisasi Semu! Perampokan Aset Negara yang Dilegalkan?

Eka Purwanto by Eka Purwanto
30 Nov 2025 02:30
in Berita Utama
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Hilirisasi Semu! Perampokan Aset Negara yang Dilegalkan?

Tambang nikel. (Kolase)

TERASJABAR.ID – Hilirisasi, indah maknanya tapi pahit dirasakan. Ia seharusnya menjadi instrumen untuk berdaulat.

Sumber daya alam diupayakan diolah di negeri sendiri, supaya ada nilai tambah. Ujung-ujungnya, keuangan negara sehat dan rakyat makmur.

Dalam teori, hilirisasi tak menjual bahan mentah murah, melainkan menghasilkan produk bernilai tinggi. Ini berpotensi menciptakan lapangan kerja, menumbuhkan industri nasional, serta mendorong kemakmuran rakyat.

ADVERTISEMENT

Namun, belakangan realitas menunjukkan anomali serius. Ada sebuah fenomena yang mungkin tepat jika disebut hilirisasi semu.

Infrastruktur berdiri, pabrik smelter aktif, angka ekspor meningkat, tetapi siapa yang benar-benar menikmati? Apakah rakyat di daerah tambang menjadi makmur? Apakah negara benar-benar mendapatkan nilai tambah? Kasus di Morowali mengungkap banyak keraguan.

Di kawasan industri dan smelter di Morowali, muncul laporan bahwa fasilitas-fasilitas infrastruktur, –termasuk bandara– seperti diperuntukkan bukan untuk publik, melainkan untuk kepentingan kawasan industri.

Dalam satu laporan disebut bahwa bandara “lebih mirip bandara industri” dibanding sarana pelayanan publik, digunakan terutama untuk kebutuhan industri tambang/smelter, bukan untuk kepentingan masyarakat luas.

Kalau infrastruktur publik dibangun tapi hak aksesnya dibatasi atau prioritasnya untuk korporasi, ini bukan pembangunan untuk rakyat.

Itu namanya “pembangunan untuk investasi”, yang bisa mendegradasi fungsi sosial dan kedaulatan lokal.

Said Didu, –yang pernah menjadi pejabat publik di sektor energi dan sumber daya alam– belakangan memberikan kritik keras terhadap tata kelola sektor tambang, migas, dan pertambangan.

Dalam sebuah diskusi di Podcast Forum Keadilan, yang tayang Sabtu malam, 29 November 2025, Said menyebut bahwa hilirisasi dijadikan bungkus terhadap perampokan sumber daya.

“Hilirisasi harus menghasilkan nilai tambah, dan nilai tambah itu harus dinikmati oleh rakyat. Kalau hilirisasi tidak menguntungkan bagi rakyat maka itu namanya perampokan dibungkus hilirisasi,” katanya.

Kritik ini menjadi relevan ketika kita menyadari bahwa banyak izin tambang dan smelter dikeluarkan dengan regulasi yang dipermudah.

RELATED POSTS

Dua Residivis Pelaku Perampokan Diciduk Resmob Polda Jabar di Arcamanik

Hal ini menegaskan bahwa yang terjadi bukan sekadar kegagalan administratif, melainkan pergeseran kendali aset alam, dari negara dan rakyat ke korporasi dan oligarki.

Jika hilirisasi sejati dilakukan, manfaatnya harus nyata. Industri nasional tumbuh, tenaga kerja lokal terserap, pendapatan negara meningkat, distribusi kemakmuran merata.

Namun bila aset alam terus dikelola terutama oleh korporasi besar, –sering dengan modal asing– dan keuntungan dibawa keluar negeri, maka nilai tambah itu bukan untuk bangsa.

Jika kontrak dan izin dibuat tertutup, regulasi dibuat “longgar”, dan publik tidak punya akses terhadap hasil dan dampak lingkungan, maka yang terjadi bukan industrialisasi, melainkan “eskalasi kolonialisme ekonomi” dalam kemasan modern.

Di Morowali, –dengan smelter aktif, bandara industri, dan kritik dari tokoh– membuka mata bahwa slogan “hilirisasi untuk kemakmuran” bisa menjadi topeng.

Bila tidak diawasi secara ketat, bila tak dikembalikan ke kontrol publik, maka hilirisasi bisa berubah menjadi “perampokan aset negara dengan bungkus legalitas”.

Dalam konteks itu, kritik terhadap hilirisasi semu bukanlah sikap anti-pembangunan.

Sebaliknya, ia merupakan bentuk perlawanan terhadap penyerahan kekayaan kolektif ke entitas privat.

Kritik adalah panggilan agar pembangunan tidak meminggirkan rakyat, agar aset negara tidak dikuasai segelintir elite.

Karena itu, kita wajib bertanya; Siapa yang mengendalikan tambang dan smelter? Siapa yang menikmati keuntungan dari nilai tambah? Siapa yang menanggung dampak lingkungan dan sosial? Apakah infrastruktur publik di daerah tambang benar-benar untuk rakyat, atau hanya untuk korporasi?

Jika jawabannya bukan untuk rakyat, maka jelas sudah bahwahilirisasi bukan kemajuan, tapi kemunduran dalam bentuk baru.

Hilirisasi adalah gagasan mulia. Tapi ketika dijalankan dengan regulasi longgar, tata kelola lemah, dan kontrol publik dilemahkan, ia berubah wajah menjadi alat akumulasi oligarki.

Kasus di Morowali, dan kritik dari figur seperti Sudirman Said, memperingatkan bahwa tanpa transparansi dan kontrol demokratis, hilirisasi bisa menjadi perampokan terselubung.

Jangan berhenti di omongan. Kita perlu audit publik atas setiap proyek tambang, dari izin, kepemilikan saham, realisasi investasi, hingga dampak lingkungan dan sosial.

Kita butuh pengawasan agar aset negara tetap untuk kepentingan bangsa.-***

Tags: Aset NegaraHilirisasiPerampokan
ShareTweetSend

Related Posts

Dua Residivis  Pelaku Perampokan  Diciduk Resmob Polda Jabar di Arcamanik
Bandung Raya

Dua Residivis Pelaku Perampokan Diciduk Resmob Polda Jabar di Arcamanik

18 Nov 2025 18:53
Next Post
BIARKAN GURU MENGALIR SAMPAI JAUH.

BIARKAN GURU MENGALIR SAMPAI JAUH.

Forum Wartawan Kebangsaan Aktif Menjaga Kedaulatan Bangsa

Forum Wartawan Kebangsaan Aktif Menjaga Kedaulatan Bangsa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Remaja 14 Tahun  Berkubutuhan Khusus Hanyut di Citarum Katapang

Remaja 14 Tahun Berkubutuhan Khusus Hanyut di Citarum Katapang

8 Des 2025 14:46
Kajati Jabar Tunjuk Jaksa untuk Dalami Kasus PJU yang Seret Orang Dekat Gubernur Jabar

Kajati Jabar Tunjuk Jaksa untuk Dalami Kasus PJU yang Seret Orang Dekat Gubernur Jabar

3 Des 2025 20:32
Gila Tenan, Tiang PJU Rp13 Juta Dijual ke Negara Rp32 Juta, APAK Ungkap Sosok AFR dan US

Gila Tenan, Tiang PJU Rp13 Juta Dijual ke Negara Rp32 Juta, APAK Ungkap Sosok AFR dan US

4 Des 2025 07:16
Demo di KPK, Aktivis Anti Korupsi Desak KPK Segera Periksa Gubernur Jabar

Demo di KPK, Aktivis Anti Korupsi Desak KPK Segera Periksa Gubernur Jabar

10 Des 2025 03:24
Menkomdigi: Pemerintah Targetkan 2.500 Desa Terhubung Internet Tahun 2026

Menkomdigi: Pemerintah Targetkan 2.500 Desa Terhubung Internet Tahun 2026

0
Guardiola Yakin Alonso Mampu Lewati Krisis Real Madrid

Guardiola Yakin Alonso Mampu Lewati Krisis Real Madrid

0
Harbolnas 2025 Prioritaskan Produk UMKM Lokal, Targetkan Transaksi Rp35 Triliun

Harbolnas 2025 Prioritaskan Produk UMKM Lokal, Targetkan Transaksi Rp35 Triliun

0
Mensos Pastikan Donasi Publik untuk Bencana Sumatera Tidak Dibatasi, Izin Bisa Diurus Belakangan

Mensos Pastikan Donasi Publik untuk Bencana Sumatera Tidak Dibatasi, Izin Bisa Diurus Belakangan

0
Menkomdigi: Pemerintah Targetkan 2.500 Desa Terhubung Internet Tahun 2026

Menkomdigi: Pemerintah Targetkan 2.500 Desa Terhubung Internet Tahun 2026

10 Des 2025 16:29
Guardiola Yakin Alonso Mampu Lewati Krisis Real Madrid

Guardiola Yakin Alonso Mampu Lewati Krisis Real Madrid

10 Des 2025 16:21
Harbolnas 2025 Prioritaskan Produk UMKM Lokal, Targetkan Transaksi Rp35 Triliun

Harbolnas 2025 Prioritaskan Produk UMKM Lokal, Targetkan Transaksi Rp35 Triliun

10 Des 2025 16:16
Mensos Pastikan Donasi Publik untuk Bencana Sumatera Tidak Dibatasi, Izin Bisa Diurus Belakangan

Mensos Pastikan Donasi Publik untuk Bencana Sumatera Tidak Dibatasi, Izin Bisa Diurus Belakangan

10 Des 2025 15:57

Recent News

Menkomdigi: Pemerintah Targetkan 2.500 Desa Terhubung Internet Tahun 2026

Menkomdigi: Pemerintah Targetkan 2.500 Desa Terhubung Internet Tahun 2026

10 Des 2025 16:29
Guardiola Yakin Alonso Mampu Lewati Krisis Real Madrid

Guardiola Yakin Alonso Mampu Lewati Krisis Real Madrid

10 Des 2025 16:21
Harbolnas 2025 Prioritaskan Produk UMKM Lokal, Targetkan Transaksi Rp35 Triliun

Harbolnas 2025 Prioritaskan Produk UMKM Lokal, Targetkan Transaksi Rp35 Triliun

10 Des 2025 16:16
Mensos Pastikan Donasi Publik untuk Bencana Sumatera Tidak Dibatasi, Izin Bisa Diurus Belakangan

Mensos Pastikan Donasi Publik untuk Bencana Sumatera Tidak Dibatasi, Izin Bisa Diurus Belakangan

10 Des 2025 15:57
  • About
  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Sertifikat JMSI
Hubungi Kami : [email protected]

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Opini
  • Indeks Berita

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.