TERASJABAR.ID – Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kab. Kuningan selama sepekan terakhir ini. Akibatnya, tembok penahan tanah (TPT) atau kirmir di lima titik, mengalami longsor.
Berdasarkan update data dari Pusdalops BPBD Kuningan, TPT longsor terjadi di Dusun Bojong, tepatnya di wilayah aliran Sungai Bojong Desa Kadatuan, Kec. Garawangi. Buntut dari TPT longsor, jembatan dan akses jalan lingkungan terancam terbawa arus banjir.
Berikutnya, TPT penyangga jembatan di Dusun Porang, Desa Pasiragung, Kec. Hantara yang longsor dan tergerus aliran anak Sungai Cimaung. Akibatnya, jembatan penghubung antara Dusun Porang dan Dusun Harjamukti terancam ambruk. Arus lalu lintas untuk sementara tidak bisa dilalui warga.
Sebelumnya, pekan lalu terjadi tanah longsor di Desa Rambatan, Kec. Ciniru, menyebabkan TPT anak Sungai Ciawi di Dusun Manis, Desa Rambatan, longsor. Sebagian pondasi atap lapangan voli ikut terbawa arus akibat abrasi sungai.

Sementara itu, akibat TPT labil diguyur hujan semalaman, menyebabkan longsor sepanjang 10 X 2,5 meter, dan langsung menimpa rumah warga di Dusun Sampora Desa Purwasari Kec. Garawangi.
Halaman rumah Rohendi (61) dipenuhi longsoran tanah, lalu menjebol dapur dan kamar tidur rumah milik Anah Rohanah (57). Masih beruntung ketiga penghuni rumah selamat. Untuk sementara Anah dan keluarganya diungsikan ke rumah saudaranya.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana menjelaskan, pihaknya bersama TNI/Polri menurunkan tim assessment untuk melakukan kaji cepat dan koordinasi penanganan dengan pemerintah desa, DPUTR dan instansi terkait.
“Untuk meringankan beban warga yang terdampak longsor, pihak BPBD telah mengirimkan bantuan logistik. Dalam menggadapi musim penghujan ini, masyarakat diimbau tetap waspada dan menghindari area sekitar jembatan hingga kondisi benar-benar aman,” katanya.*
















