TERASJABAR.ID – Kurma, buah dari pohon Phoenix dactylifera, merupakan tanaman khas gurun yang banyak tumbuh di kawasan Timur Tengah.
Meski asal-usul pastinya masih diperdebatkan, sebagian besar ahli meyakini buah ini berasal dari wilayah Mesopotamia, yang kini dikenal sebagai Irak dan sekitarnya.
Sejak ribuan tahun lalu, kurma menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga sebagai komoditas perdagangan.
Orang Mesir Kuno sudah memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, sementara masyarakat Arab menjadikannya sumber energi, terutama saat berpuasa, sekaligus sebagai produk ekspor bernilai tinggi.
Selain rasanya yang manis, kurma menyimpan segudang nutrisi bermanfaat.
BACA JUGA: Sarapan Bergizi, Otak Cerdas! Ini Menu Praktis yang Disukai Si Kecil
Kandungan vitamin A membantu menjaga kesehatan mata sekaligus mengurangi risiko gangguan penglihatan.
Dipadukan dengan vitamin C dan asam pantotenat, buah ini juga berperan memperbaiki sel kulit yang rusak, sehingga kulit lebih elastis dan bercahaya.
Dari sisi sistem saraf, kandungan kalium dalam kurma mendukung fungsi saraf, meningkatkan daya ingat, serta menurunkan risiko stroke maupun penyakit jantung.
Kurma juga baik untuk jantung berkat kombinasi zat besi, magnesium, dan kalium yang menstabilkan tekanan darah serta memperkuat otot jantung.
Seratnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga mencegah penyakit kardiovaskular.
Lebih jauh, kurma kaya antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, melindungi sel dari peradangan, dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker.
Tak kalah penting, kurma mendukung sistem pencernaan berkat serat tidak larutnya.
Buah ini menjaga kesehatan lambung sekaligus mencegah peradangan pada mukosa.
Dengan beragam manfaat tersebut, kurma layak menjadi bagian dari konsumsi harian untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.-***