TERASJABAR.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan pendidikan vokasi.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan yakni penyelenggaraan Kursus dan Pelatihan Barista Kopi bagi Peserta Didik Kesetaraan di Grand Asrilia Hotel, Kamis (6/11/2025).
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, 6–8 November 2025 ini diikuti oleh 80 peserta didik program kejar Paket C.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan, pelatihan vokasi seperti ini merupakan strategi konkret untuk menekan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung yang masih berada di angka 7,4 persen.
“Salah satu cara untuk menekan pengangguran adalah dengan pelatihan. Kita ingin semua dinas yang memiliki kapasitas pelatihan bisa bergerak bersama. Jadi bukan hanya Dinas Pendidikan, tapi juga Dinas KUKM, Dinas Ketenagakerjaan, dan Dinas Sosial harus berkolaborasi,” tutur Farhan.
Menurutnya, pelatihan barista kopi menjadi quick win karena sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan gaya hidup masyarakat yang tengah berkembang. Selain bidang barista, Pemkot Bandung juga memprioritaskan pelatihan di dua sektor lain, yakni pastry dan beauty (tata rias).
“Kita fokus dulu di tiga bidang itu—pastry, beauty, dan barista—karena peluangnya cepat terserap dan bisa menumbuhkan wirausaha baru,” ujar Farhan.
Farhan menilai, persoalan pengangguran bukan hanya soal kurangnya lapangan kerja, tetapi juga adanya ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri (mismatch).
Untuk itu, Pemkot Bandung tengah memperkuat sinergi lintas sektor dan memperbarui data kebutuhan tenaga kerja agar pelatihan yang dilakukan lebih tepat sasaran.
“Banyak orang bilang susah cari kerja, tapi di sisi lain perusahaan juga susah cari pegawai. Nah, ini karena mismatch. Pemerintah harus jadi jembatan agar pelatihan sesuai kebutuhan industri,” jelasnya.
Ia pun mengajak para peserta agar tidak memandang pelatihan ini sekadar menambah keterampilan, melainkan sebagai bekal untuk membangun kemandirian ekonomi.
“Kopi punya budaya yang kuat di Bandung. Nilai tambahnya tinggi sekali. Sekadar bikin kopi bisa jadi peluang bisnis, asal mau belajar dan mencoba,” ucapnya.
Lebih lanjut, Farhan mendorong para peserta agar terus mengasah kemampuan dan berani berwirausaha.
“Keterampilan dan kemandirian adalah modal utama. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi, tapi masa depan ada di tangan kalian. Jadilah generasi yang unggul, karena Bandung utama dimulai dari sumber daya manusianya,” katanya.
Melalui pelatihan barista ini, Pemkot Bandung berharap peserta didik kejar Paket C memiliki peluang lebih besar untuk bekerja maupun membuka usaha mandiri, sejalan dengan visi Bandung Utama—kota yang unggul dalam kualitas SDM dan kesejahteraan warganya.***

















